Dikatakan Khofifah, catatan-catatan sarana prasarana tersebut akan dikaji untuk diprioritaskan dan disesuaikan dengan kemampuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jatim.
Lebih lanjut Khofifah mengatakan cabang olah raga unggulan lain yaitu voli pantai dan sepak takraw. Cabang olah raga yang menjadi unggulan dan kekuatan harus terus dimaksimalkan dengan tetap menyiapkan sarana prasarana atau dengan mengganti total.
“Misalnya untuk panjat tebing, sarana prasarana harus diganti,” tuturnya.
Di sisi lain, penyerapan anggaran oleh Dinas Pendidikan Jatim selama setahun terakhir yang menyentuh angka 94,10 persen dari total Rp8,9 triliun.
Ia berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan Jatim. Salah satu buktinya, di tahun 2024 ini, anggaran APBD Jatim telah dialokasikan sebesar 26,3 persen dari total belanja khusus untuk alokasi pendidikan.
Alokasi belanja pendidikan sebesar 26,3 persen ini melebihi ketetapan undang-undang terkait alokasi pendidikan yang diwajibkan sebesar 20 persen.
“Ini adalah bukti dari komitmen kami untuk mendorong peningkatan kualitas pendidikan Jatim. Mulai dari pengembangan kompetensi siswa, kompetensi guru, dan juga peningkatan kualitas sarana dan prasarana. Ini tak lain juga upaya kita bersama mewujudkan Indonesia Emas 2045,” kata Gubernur Khofifah.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id