BERITABANGSA.ID, JEMBER – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Jember menggandeng Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Kabupaten Jember menyalurkan bantuan kepada 3 orang warga kurang mampu di Desa Purwoasri, Desa Gumukmas dan Desa Mayangan Kecamatan Gumukmas, Kabupaten Jember, Kamis 28 Desember 2023.
Ketua SBMI Jember Nadifatul Khoiroh atau akrab disapa Difa menyampaikan, pihaknya mengajukan warga kurang mampu kepada Baznas Jember, untuk diberikan bantuan.
“Mereka yang kami ajukan adalah warga yang belum mendapatkan bantuan dari pemerintah, jumlahnya ada 3 orang kami ajukan agar mendapat bantuan dari Baznas Jember, satu orang itu lansia, satu orang itu kepala keluarga yang memiliki anak disabilitas berat di bawah garis kemiskinan dan satu orang lagi fakir miskin yang sedang sakit,” terang Difa.
Difa menyampaikan kondisi salah satu warga yang menurutnya sangat memprihatinkan. Dia adalah Herman Fanani, warga Desa Mayangan, seorang kepala keluarga yang sehari-harinya bekerja mencari kepiting di sungai dengan penghasilan tidak menentu. Dia mempunyai tiga orang anak, yang salah satu anaknya merupakan penyandang disabilitas berat, sedangkan istrinya tidak bekerja atau murni sebagai ibu rumah tangga.
Kondisi rumahnya belum teraliri listrik, sedangkan untuk keperluan MCK atau mandi cuci kakus masih di sungai.
“Herman sudah menggali sumur, namun belum punya pompa, akhirnya Baznas Jember memberikan bantuan pompa manual, bukan pompa air listrik karena memang rumahnya belum teraliri listrik,” lanjutnya.
Wakil Ketua Baznas Jember, Akhmad Rudi Masrukhin menyampaikan, dalam menjalankan tugasnya juga melibatkan kelompok masyarakat sebagai mitra. Mereka yang menjadi mitra kemudian membantu Baznas dalam merekomendasikan warga yang memang kurang mampu dan butuh bantuan.
“Termasuk SBMI Jember, kita adakan pakta sebagai landasan hukum sebagai mitra kami. Baznas memang membuka pintu selebar-lebarnya kepada kelompok-kelompok masyarakat sebagai mitra kami, supaya bisa menjadi perwakilan kami di tengah masyarakat, membantu untuk mengorganisir penerima manfaat, jadi yang paling tahu atau dekat secara langsung dengan penerima manfaat adalah kelompok masyarakat tersebut,” ujar Rudi.
