Terkini

Cuci Darah 2 Kali Seminggu, Guru SD Ini Peroleh Gelar Guru Profesional

1298
×

Cuci Darah 2 Kali Seminggu, Guru SD Ini Peroleh Gelar Guru Profesional

Sebarkan artikel ini

Agus menambahkan, kadang isterinya membawakan laptop dan menemaninya ketika waktunya cuci darah.

“Saya percaya bahwa pendidikan memiliki peran besar dalam membentuk masa depan generasi penerus,” ujar Agus dengan penuh semangat.

Ia telah mengajar sejak 2006, dan memulai karirnya sebagai seorang guru di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Watugolong 02, Krian, Sidoarjo.

Selama mengajar, Agus tidak pernah mengabaikan muridnya, ia selalu mengusahakan untuk datang ke sekolah walau hanya setengah hari dan harus menjalani cuci darah setelahnya.

“Saya selalu berusaha untuk tidak meninggalkan tanggung jawab saya sebagai guru, walaupun harus membagi waktu ketika ada jadwal cuci darah. Begitupun jika harus menjalani studi PPG ini, saya harus pintar-pintar dalam mengkondisikan diri saya, utamanya kesehatan,” tuturnya.

Diceritakannya, perjuangan yang sangat berkesan bagi Agus adalah ketika ia harus menjalani Program Pengalaman Lapangan (PPL).

“Ketika menjalani PPL, saya sempat mengalami kondisi drop, tapi hal tersebut akhirnya berlalu dan itu juga berkat dukungan penuh dari dosen-dosen pengajar saya di Unusa,” ucapnya.

Agus mengungkapkan, dukungan dari dosen-dosen di Unusa menjadi pegangan kuat hingga akhirnya dia bisa berhasil dilantik.

Ketika ada jadwal cuci darah yang bertabrakan dengan jadwal presentasi, Agus selalu berkoordinasi dengan dosen pengampu untuk meminta giliran pertama.

“Ketika ada jadwal presentasi yang bertabrakan, saya selalu meminta untuk sesi pertama karena ketika awal-awal itu kondisi saya masih stabil, dan disitu dukungan sekaligus perhatian dari para dosen sangat berarti bagi saya. Mereka juga sering memotivasi dan memberi solusi selama saya menjalani studi,” ungkapnya.

Suami dari Aulia Rahmawati itu berharap bagi teman-temannya, meskipun sudah selesai PPG, tetapi tetap harus selalu berjuang untuk menambah wawasan dan menambah pengetahuan, serta ilmu yang diperoleh dapat diaplikasikan kepada siapapun.

“Bagi siapapun itu jangan patah semangat jika mengalami kesulitan, apalagi sebagai seorang guru, sudah semestinya kita menerapkan pengetahuan-pengetahuan yang kita miliki dengan semaksimal mungkin bagi masyarakat luas,” pungkasnya.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

>>> Ikuti saluran whatsapp beritabangsa.id
Example 468x60Example 468x60Example 468x60 Example 468x60