Materi selanjutnya oleh Firman Sukma Hadi, memaparkan materi tentang cerdas dalam menggunakan media sosial menjelang Pemilu.
Pasca, sosialisasi dan pendidikan pemilih, acara dilanjutkan dengan nonton bareng (Nobar) Film “Kejarlah Janji.”
Seluruh peserta tampak khidmat menyaksikan, dan semakin meriah dengan testimoni dari peserta Nobar ini.
Sementara, di Unesa kegiatan Nobar digelar di awal sebelum sosialisasi dan pendidikan pemilih. Dua narasumber pun berkesempatan mereview film.
Fauzan Abdillah, narasumber pertama di UWK menjelaskan bagaimana film “Kejarlah Janji” mampu membawa pesan dengan antisipasi menghadapi isu-isu kepemiluan seperti fenomena golput, hoaks, perbedaan pandangan, hingga kecurangan dalam Pemilu.
“Mungkin teman-teman bisa menangkap detail-detail yang ditampilkan, bahwa film ini ingin menunjukkan bentuk pencegahan atau antisipasi. Lihat karakter pemain, dialog, dan cerita keluarga yang memiliki pikiran berbeda-beda merepresentasikan keadaan di Indonesia,” ungkapnya.
Sementara Muhammad Danu Winata, narasumber kedua mengatakan sosialisasi perlu menyasar pada audiens.
Kondisi Indonesia yang menghadapi bonus demografi 52 persen pemilih muda akan mendominasi Pemilu 2024, maka sosialisasi memperhatikan itu.
Mahasiswa pun antusias mengikuti acara, terlebih di sela acara diselingi sesi ice breaking, dan pembagian merchandise dari KPU Jatim.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id