Terkait adanya proses untuk memperoleh beasiswa ini yang menurut sebagian orang dirasa sukar, Puti menjelaskan, hal tersebut adalah salah.
“Kendala sebenarnya lebih kepada misalnya pengimputan nama yang salah, artinya adalah nama harus benar-benar valid, misalnya kalau ada nama harusnya pakai nama belakang I, tapi ini pakai Y Itu, itu pasti tidak akan terverifikasi, lalu kemudian nomor rumah atau Kecamatan atau RT atau RW yang salah menginput atau ada double data,” ungkapnya.
Terkait capaian hingga tahun 2023, Puti menyatakan, sekitar 80 persen dari rencana implementasi telah tercapai.
Ia berharap dapat meningkatkan persentase tersebut pada tahun 2024 untuk memberikan lebih banyak kesempatan kepada generasi bangsa untuk memperoleh pendidikan berkualitas.
Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, menambahkan, kolaborasi antara Pemkot Surabaya, beasiswa pemuda tangguh, dan PIP merupakan langkah efektif dalam memastikan pemerataan manfaat.
“Kolaborasi ini benar-benar sangat efektif, artinya pemerataan untuk memperoleh pendidikan yang sama dan berkualitas bagi masyarakat Surabaya terealisasi,” tuturnya.
Armuji menegaskan, bahwasanya penerima beasiswa pemuda tangguh tidak dapat mengajukan PIP, sehingga di sini terjadi pemerataan dan tidak tumpang tindih.
“Kolaborasi ini jadi tidak bisa dobel, jadi kalau sudah daftar di beasiswa pemuda tangguh tidak dapat lagi mengajukan PIP, sehingga jadi merata kuotanya, tentunya bagi mereka siswa yang kurang mampu,” jelasnya.

Dengan hampir 100 ribu penerima di Surabaya dan Sidoarjo, PIP telah memberikan dampak positif dan signifikan dalam mendukung akses pendidikan bagi generasi muda.
“Pendidikan berkualitas di Kota Surabaya luar biasa karena kita bersinergi bersama Pemkot Surabaya,” tutupnya.
Pimpinan Yayasan, Drs. Iwan Sabatini, menyampaikan perhatian terhadap para orang tua wali murid yang mayoritas berprofesi di sektor swasta, seperti nelayan hingga pedagang sayur dengan adanya PIP ini sangat membantu.
“Meski kadang terkendala dengan tunggakan SPP, namun semangat belajar siswa sangat tinggi, Kami bertanggung jawab untuk membantu mereka lulus dan berprestasi, maka dengan adanya program ini, kami merasa sangat terbantu,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Iwan Sabatini, berharap program ini terus berkembang dan menjangkau siswa SMK, karena saat ini yang memperoleh PIP masih mencakup SD, SMP dan SMA.
“Melalui upaya bersama, kami yakin dapat menciptakan generasi yang berprestasi dan siap bersaing di dunia kerja dan menuju Indonesia Emas,” tutup Iwan Sabatini.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id