“Alhamdulillah Dindik Jatim berhasil meraih 4 penghargaan dari Kemendikbudristek dan BBPPMP BOE di berbagai kategori. Ini menjadi bukti kerja keras seluruh guru dan kepala sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Jawa Timur,” katanya di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (4/12/2023).
Capaian tracer study, itu menjadi angin segar bagi Jawa Timur dalam menurunkan TPT khususnya dari lulusan SMK.
Apalagi, berbagai upaya peningkatan kompetensi juga terus dilakukan oleh Pemprov Jatim bersama Dudika. Sehingga kompetensi lulusan SMK di Jatim sesuai kriteria yang dibutuhkan oleh Dudika.
“Banyak dari siswa SMK sudah dipesan oleh perusahaan ketika mereka berada di kelas XI atau XII. Tentunya ini menjadi bagian dari upaya kita untuk terus menurunkan TPT yang signifikan di Jawa Timur,” katanya.
Sebagai informasi, TPT lulusan SMK di Jawa Timur dari tahun ke tahun terus menurun.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), trend penurunan TPT lulusan SMK itu tercatat sejak 2020- 2022.
Masih menurut data BPS, pada Agustus 2020, TPT SMK tercatat 11,89 persen, turun menjadi 9,54 persen pada Agustus 2021 dan kembali turun menjadi 6,70 persen pada Agustus 2022.
Dengan kondisi itu, lulusan SMK tidak lagi menjadi TPT tertinggi menurut tingkat pendidikan.
Bahkan, menurut hasil tracer study Kemendikbudristek, TPT lulusan SMK Jatim tahun 2022 hanya 3,3 persen.