“Untuk TGM nya pun tinggi. Angkanya sebesar 68,54 pada 2022. Data itu meningkat dibanding 2021 yang bertengger pada 64,20,” terang Abimanyu.
Langkah itu belum maksimal. Namun Disperpusip Jatim terus berbenah memberi kesejahteraan lewat basis literasi.
“Kami ingin tahu perkembangan itu di Sulsel. Soal regulasi, anggaran, strategi advokasi serta bantuan hibah,” ujar mantan Kepala Badan Pendapatan Daerah Provinsi Jatim itu.
Sementara itu, Kepala Dispusarsip Sulsel, Andi Parenrengi, menyampaikan berbagai upayanya salah satunya kerjasama dengan Perpusnas RI.
“Kita renov gedung dan layanan di daerah. Termasuk bantuan MPK, pocadi dan buku,” katanya.
Namun kata Andi Parenrengi membangun kemitraan dengan Komisi E DPRD sebagai mitra kerja soal dukungan regulasi dan anggaran.
“Untuk hibah, kami tahun ini ada bantuan hibah berupa komputer, buku dan rak. Itu dari anggaran sinergitas untuk membantu perpustakaan desa,” jelasnya.
Hibah itu digelontor ke 26 desa. Tiap desa mencapai 2- 3 unit.
“Jadi masing-masing bantuan itu kita berikan dalam replikasi mandiri. Program itu sudah dijalankan sejak 2019,” tuturnya.
“DPRD kab/kota sudah melirik program kita. Kami di provinsi juga melakukan pembinaan dan sudah berjalan,” terangnya.
“Kami selalu melakukan koordinasi, komunikasi dan sinergi bersama. Kami berbagi peran dengan kabupaten kota. Titik mana yang perlu didampingi lewat monev,” imbuhnya.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id