Kini, usaha Pemerintah Kota Malang dalam menekan rasio antara lain, dengan pengembangan dan penguatan 17 subsektor ekonomi kreatif dalam rangka menekan laju angka pengangguran terbuka, pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan usaha baik usaha baru, usaha mikro maupun usaha kecil menengah, sehingga menguatkan kemandirian ekonomi masyarakat.
Penguatan bela beli produk lokal oleh pemerintah dan seluruh komponen masyarakat Kota Malang.
Pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat miskin dalam rangka meningkatkan pendapatan dan kemandirian ekonomi masyarakat. Pemberian bantuan sosial bagi masyarakat miskin.
Sejumlah upaya itu bertujuan untuk mengurangi gap atau kesenjangan antara masyarakat mampu dan tidak mampu.
Pemerintah Kota Malang terus berupaya memperbaiki drainase sesuai rekomendasi di master plan drainase baik peningkatan dimensi, normalisasi, dan rehabilitasi saluran drainase.
Salah satunya langkah mitigasi, artinya pengecekan lapangan terhadap titik genangan dan normalisasi saluran sedimen tinggi sehingga mengurangi fungsi dan kapasitas saluran tersebut.
Selain itu, dalam hal pekerjaan fisik konstruksi mitigasi yang dilakukan yaitu dengan mengupayakan agar pekerjaan saluran selesai sebelum puncak musim penghujan.
Rapat paripurna kali ini sedikit berbeda, di mana Pj Wali Kota dan Ketua DPRD Kota Malang memunculkan jargon “Mbois Ilakes” yang artinya multitafsir. Ada semangat dan karakter Malangan di situ.
Ketua DPRD Kota Malang I Made Rian Diana Kartika, menjelaskan arti jargon mbois ilakes itu.
“Jargon ini baru muncul hari ini, Mbois Ilakes banyak artinya dan bahasa ini adalah bahasa khas malangan yang Mbois, banyak artinya sehingga tergantung yang mengartikannya, tapi pada intinya mbois ilakes ini adalah karakteristik Malangan yang jati diri kota malang ya ini,” terangnya. (Adv).
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id