Ia berharap adanya MCC dapat membawa dampak positif terhadap laju perekonomian di Kota Malang, sehingga bisa mendongkrak pelaku UMKM lainnya untuk bisa bergabung bersama MCC.
“Kontribusi ekraf sangat luar biasa, di tahun 2022 mencapai 10.01 persen,” papar Erik.
Menurutnya angka ini menunjukkan adanya MCC bisa turut berperan serta dalam meningkatkan perekonomian di Kota Malang.
Saat yang sama Sandra Salsabila, salah satu konsultan analis, menjelaskan keterkaitan Artificial Intelligence (AI) dan ekonomi kreatif sangat erat hubungannya.
Menurutnya, AI tidak perlu ditakuti, namun harus dirangkul, dimengerti dan harus dibuat skill oleh pelaku ekonomi kreatif di Kota Malang.
Ia mencontohkan di Yogyakarta para pelaku ekonomi kreatif sudah bisa membuat AI model sendiri sebagai perangkat software mereka.
“Di Malang, saya melihatnya masih belum seratus persen,” jelasnya.
Oleh karenanya adanya MCC ini yang mempunyai IT sendiri merupakan suatu kesempatan untuk belajar dan diterapkan di Malang Raya.
“Di kota Malang sudah mulai banyak berkembang kreatif agency yang tak kalah dengan daerah lain, dengan kualitas yang sama tapi dengan harga yang ekonomis.
Hal tersebut menurutnya, merupakan suatu keuntungan, di mana Kota Malang yang minim tempat wisata ini bisa meningkatkan perekonomian dengan menjual SDM yang ada.
Maka tidak mustahil, Malang Raya dengan tingkat SDM yang tinggi dan merupakan Kota pendidikan kedua ini mampu bersaing di kancah internasional.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id
