Sanusi berpesan agar tidak hanya berkembang dan eksis, pencak silat tradisional juga diharapkan mampu menjadi seni bela diri yang memperkokoh kepribadian dan jati diri bangsa, serta memperkuat kerukunan hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
“Pencak tradisional memiliki nilai historis tersendiri bagi bangsa Indonesia, utamanya dalam perjuangan menuju kemerdekaan Indonesia. Maka dengan nilai spirit dan historis itu terus diperkuat. Sehingga pelaku pencak berada di garda terdepan menata masyarakat yang solid, damai dan bersatu,” tambahnya.
Bupati berharap pada para peserta terus menjunjung sportivitas dan tidak menyalahgunakan warisan budaya bangsa Indonesia ini untuk kepentingan buruk.
”Kepada seluruh peserta agar menjunjung tinggi rasa persaudaraan, persatuan dan kesatuan, serta saling menghargai sesama anggota dan paguyuban seni bela diri lain. Tidak menjadikan keahlian yang dimiliki sebagai ajang pamer, dan menyalahgunakan untuk merugikan orang lain,” tandasnya.
Sanusi minta masyarakat punya peran aktif dan inovatif menciptakan kegiatan positif guna memajukan Kabupaten Malang ini.
Terus berinovasi menciptakan kegiatan positif, berguna, dan bermanfaat, sekaligus proaktif dalam menjawab tantangan di masyarakat, dan berkomitmen bersama untuk mendukung program pembangunan daerah,” pungkas Bupati Malang.
Festival ini diikuti tim-tim pencak silat perwakilan kecamatan se Kabupaten Malang.
Hadir di acara itu, Gunawan, Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, Haji Sulaiman Owner Sayap Mas, kepala OPD di Malang, Camat, Muspika Turen, Ketua, pengurus dan keluarga besar pencak silat tradisional Indonesia Kabupaten Malang.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id