Didik meminta para pengrajin batik untuk terus berkreasi dan berinovasi dengan kerajinan batik lokal Malangan itu mampu membaca pangsa pasar batik.
“Maka dari itu saya minta pengrajin batik lokal mampu meningkatkan kualitas, dengan memberikan batik tulis dengan kualitas bagus untuk dipakai para Pejabat dan Forkompinda di Kabupaten Malang, mulai dari Pak Bupati, Ketua DPRD dan kepala OPD serta Camat wajib memakainya,” bebernya.

Wabup berharap pengrajin batik khas lokal Malangan mendorong Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan untuk segera menindaklanjuti sampai terbit Surat Keputusan Bupati.
“Para pengrajin batik harus nagih ke Kadisparbud supaya segera gerak bagaimana Surat Keputusan bapak Bupati itu segera dibuat, ini nanti semua berpulangnya ke Kadisparbud itu sendiri, terus ditanyakan ke Kadisparbud ya,” tegas pria mantan Ketua DPRD Kabupaten Malang ini.
Festival batik Singosari ini digelar oleh Paguyuban Batik Singosari Putri Ayu Nareswari dalam rangka Hari Batik Nasional ke-14, dan batik khas Singosari ini merupakan cikal-bakal adanya batik khas Malangan.
Sementara itu, tokoh batik lokal khas Singosari, Tati Soephihajarniwati menjelaskan bahwa paguyuban pengrajin batik Putri Ayu Nareswari adalah lanjutan dari pengrajin batik Kabupaten Malang yang telah mendapatkan SK dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk diteruskan ke generasi muda.
“Perlu saya jelaskan bahwa paguyuban pengrajin batik lokal Malangan Putri Ayu Nareswari merupakan lanjutan dari pengrajin batik Kabupaten Malang yang telah memiliki SK dari Disperindag yang nantinya ditindaklanjuti untuk generasi muda kita,” tandas Tati.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id