Dia juga mengungkapkan, uji coba penerapan SSA kali pertama ini merupakan salah satu program dari penataan lalu lintas dan trotoar di area kampus.
Setelah uji coba SSA ini, Hendy bakal melanjutkan rangkaian programnya dengan merapikan trotoar, membersihkan saluran air, pengaturan parkir secara paralel, dan memindahkan PKL di area kampus menjadi satu lokasi.
“Kami harap adanya masukan dari masyarakat. Sebab kami bukan Superman, kami tidak bisa kerjakan sendiri. Apapun kebijakan Pemkab Jember, dikerjakan bersama-sama,” ujar Hendy.
Di tempat yang sama, Kasatlantas Polres Jember, AKP Arum Inambala, memaparkan kondisi yang terjadi di lapangan terkait penerapan rekayasa lalu lintas SSA.
Menurutnya, penerapan uji coba SSA sementara masih terbilang sulit, mengingat masyarakat belum terbiasa dengan kondisi tersebut.
“Kami minta dukungan dari masyarakat. Besok (17/10), kami akan melakukan Anev (analisis dan evaluasi) uji coba SSA di empat titik ini. Semoga lancar,” ungkapnya.
Di sisi lain, Ketua DPRD Jember, Muhammad Itqon Shauqi, mengatakan hal yang senada dengan Bupati Hendy dan AKP Arum Inambala.
“Namanya kebijakan politik, harus berani menerapkannya (rekayasa lalu lintas SSA – red). Sembari berjalan, kita evaluasi terus plus minusnya seperti apa,” tandasnya.
Sementara, Ketua PWI Jember, Sugeng Prayitno, mengatakan dialog interaktif digelar dalam rangka mencari solusi terhadap persoalan pro dan kontra penerapan SSA di area kampus.
“Mudah-mudahan dari solusi ini nanti menjadi sebuah keputusan. Pasti ada pihak yang tidak puas, tapi kita berharap menghasilkan keputusan yang terbaik demi kemajuan Jember,” pungkasnya.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id
