BERITABANGSA.ID – JEMBER – Anggota Komisi A DPRD Jawa Timur, Hari Putri Lestari menggelar sambung srawung dengan warga Puger Wetan, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, Jumat malam 06 Oktober 2023.
Dalam kegiatan itu, Hari Putri Lestari atau akrab disapa Tari mendapatkan pengaduan dari warga setempat.
Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Puger Wetan, Budi mengadukan masalah dugaan korupsi Dana Desa (DD) kepada Tari.
Budi mengungkapkan adanya dugaan main mata antara Kades dengan Kejaksaan Negeri (Kejari) Jember dalam perkara dugaan korupsi DD Puger Wetan yang dilaporkan warga setempat.
“Kita di kelembagaan BPD ini mohon arahan dan pengawalan dari Ibu Tari terhadap masalah dugaan korupsi DD yang kita laporkan ke Kejari Jember beberapa waktu lalu,” ujar Budi kepada Anggota DPRD Jatim, Hari Putri Lestari.
Dia memastikan BPD yang dipimpinnya telah bersikap netral, dan menjalankan tupoksinya sebagai pengontrol Pemerintah Desa.
Terbaru, Budi mengaku kecewa dengan putusan jaksa yang menyatakan perkara dugaan korupsi DD hanya kesalahan administrasi. Surat putusan Jaksa tersebut ditandatangani Kepala Kejari Jember, I Nyoman Sucitrawan.
Putusan jaksa itu menurutnya aneh, mengingat bukti-bukti fisik dan administrasi yang dikantongi BPD Puger Wetan sangat kuat mengindikasikan terjadinya korupsi DD.
Menjawab pengaduan tersebut, Tari meminta warga untuk berkirim surat kepada Komisi A DPRD Jawa Timur, sehingga pihaknya bisa langsung menindaklanjutinya.
“Setelah berkirim surat, saya akan turun langsung. Saya titip tolong amankan data dan bukti, kemudian saya akan urai permasalahan ini, dan mendatangi satu persatu instansi yang terlibat dalam pelaporan perkara ini,” ujar Tari.
Untuk diketahui, warga Puger Wetan melaporkan dugaan korupsi DD tahun 2022 atas proyek pembangunan jembatan ke Kejari Jember. Menurut pendamping kelompok masyarakat Puger Wetan, Dwi Agus Budiyanto mengatakan, pembangunan jembatan yang berada di wilayah persawahan tersebut murni dibiayai dari swadaya petani setempat.
“Jembatannya dibangun murni swadaya petani, namun kenapa aparat Desa Puger Wetan malah dilaporkan hasil pembangunan dari anggaran DD, Pemdes tidak membangun jembatan itu dari nol, mereka hanya membangun buk-nya saja dan nominalnya tidak wajar,” kata Dwi Agus Budiyanto kepada beritabangsa.id
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id
