Tak hanya itu, pengelolaan sampah menggunakan paper bag serta program sedekah sampah juga menjadi andalan kampung ini.
“Khusus RT 06 memiliki Tanaman toga total 81 dengan 28 jenis, seperti kunci, kunyit putih, bunga Telang, jeruk nipis, daun salam, dan jeruk limau dan lain sebagainya,” imbuhnya.
Sementara terkait penilaiannya menurut Suratih, dari tim seleksi, meliputi volume sampah, penurunan angka stunting, jenis tanaman toga yang ditanam, pangan lestari dan jumlah UMKM yang ada di daerah tersebut, kemudian jumlah warga yang ikut berpartisipasi dalam lomba ini juga menjadi point penting untuk masuk ke 75 besar yang merupakan nilai akhir dari lomba KSH ini.
“Dan yang penting adalah setelah mengikuti lomba ini, potensi apa yang akan dikembangkan di kampung ini,” tutur Ratih pada Bertabangsa.id.
Menurutnya, salah satu kelebihan dari RMB adalah pada UMKM warga yang mengembangkan tanaman hidroponik, budidaya ikan hias dan pengembangbiakan katak.
“Terutama pengembangbiakan kodok tadi, hal ini yang tidak kami temui di kampung lainnya, namun secara garis besar semua kampung sudah baik semua,” ungkap Ratih.
Ratih menyampaikan adanya lomba ini bertujuan mengajak warga untuk sadar lingkungan, menjadikan kampung yang lestari, bersih indah dan asri serta yang terpenting adalah menurunkan angka stunting hingga Zero stunting.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id
