Usai pembersihan rumput, sebagian pagar pembatas di area barat dan selatan nantinya akan dipasang kembali kurang lebih sepanjang 25 dan 5 meter.
“Sisa potongan rumput dan ilalang yang dilakukan pembersihan kemarin oleh rekan-rekan Aremania dengan cara dibakar, memang setelah dilakukan pemotongan rumput dan ilalang ini juga merupakan bagian dari proses pembangunan,” tandas Putu Kholis.
Kapolres Malang menambahkan, bertepatan dengan peringatan satu tahun tragedi Kanjuruhan, Minggu (1/10), di area stadion luar tersebut diadakan kegiatan doa bersama dengan membaca surat Yasin dan Tahlil sekaligus memperingati maulid Nabi Muhammad SAW. Kegiatan doa bersama dipimpin oleh para tokoh agama dan dihadiri oleh komunitas Aremania dari berbagai daerah di Kabupaten Malang.
Saat ini, lanjut kapolres, situasi stadion Kanjuruhan dalam keadaan aman dan sedang dalam proses pemugaran oleh pekerja konstruksi. Masyarakat sekitar juga terlihat memanfaatkan area sekitar stadion untuk berolahraga santai seperti jalan kaki dan lari kecil.
“Saat ini, kita bisa melihat situasi stadion Kanjuruhan Malang dalam keadaan aman, dan dalam proses pemugaran oleh pekerja konstruksi, serta masyarakat sekitar masih memanfaatkan untuk berolahraga,” imbuh Kapolres Malang.
Pihaknya bersama Pemerintah Kabupaten Malang, serta Waskita Karya, secara bersama-sama turut melakukan pengawasan terhadap proses pembangunan stadion Kanjuruhan.
Dengan demikian, upaya-upaya pemeliharaan dan pembangunan Stadion Kanjuruhan terus dilakukan untuk memastikan bahwa fasilitas ini akan tetap menjadi aset yang berharga bagi masyarakat Kabupaten Malang dan pecinta sepak bola di Indonesia.
“Kami bersama-sama pemerintah daerah kabupaten Malang dan Waskita Karya turut melakukan pengawasan. Saya yakin juga warga kabupaten Malang turut mendukung upaya pembangunan stadion kebanggaan kabupaten Malang yaitu stadion Kanjuruhan,” pungkas AKBP Putu Kholis Aryana.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id