BERITABANGSA.ID – MALANG – Direktur Utama Perumda Tirta Kanjuruhan Syamsul Hadi, menegaskan dampak kekeringan pada kemarau yang panjang saat ini, mengkhawatirkan.
Bupati Malang pun telah menetapkan status tanggap darurat bencana kekeringan dan kebakaran sesuai surat nomor 188.45/695/KEP/35.07.013/2023 tentang status tanggap darurat bencana kekeringan, dan kebakaran hutan atau lahan di Kabupaten Malang.
“Kami (Perumda Tirta Kanjuruhan), menjadi salah satu tim yang mendapatkan tugas soal penyediaan air bersih di wilayah yang telah ditentukan. Koordinasi secara teknik telah dilaksanakan dengan pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang sebagai koordinator, guna penetapan titik bantuan air bersih agar tepat sasaran,” kata Syamsul Hadi di kantornya, Senin (25/9/2023).
Mulai tanggal 11 September 2023, melalui 2 armada truk tangki Perumda Tirta Kanjuruhan, melaksanakan pelayanan air bersih di 3 desa di Kecamatan Sumbermanjing Wetan.
“Tiga desa itu adalah Desa Sumberagung, Desa Kedungbanteng dan Desa Sumbermanjing Wetan dengan jumlah kepala keluarga 900 KK,” jelas leader Perumda ini.
Setiap harinya distribusi air yang diberikan dari 2 truk tangki ditampung di beberapa tandon air kapasitas 24 ribu liter.
Antusias masyarakat terlihat saat kedatangan tangki air di wilayah itu. Mereka sangat terbantu hingga Pemerintah Kabupaten Malang mencabut status tanggap darurat.
“Warga masyarakat cukup senang dengan adanya distribusi air bersih dengan begitu mereka cukup terbantu dengan adanya air bersih ini, karena dibutuhkan air bersih ini menjadi kebutuhan utama setiap hari,” tandasnya.
Syamsul berharap kawasan yang dilanda kekeringan akibat kemarau panjang segera berakhir, dan hujan segera turun.
“Dengan turunnya hujan maka sumur maupun mata air yang kering bisa menampung air hujan tersebut,” pungkasnya.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id
