BERITABANGSA.ID – MALANG – Perayaan Biodalan di Pura Dharmayasa digelar tiap 5 tahun sekali. Kini, 2023 memasuki ke-15 kalinya. Yang istimewa, tahun ini bersamaan dengan launching Kampung Moderasi kerukunan umat beragama, di Dusun Jamuran, Desa Sukodasi, Kecamatan Wagir, Malang.
Desa Sukodadi jadi role model sekaligus pilot project (percontohan) bagi kampung lain se Kabupaten Malang dalam hal tolerasi beragama.
Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto saat menghadiri perayaan berdirinya Pura Dharmayasa di Desa Sukodadi Wagir, Kamis (31/8/2023) malam.
Didik Gatot Subroto menegaskan bahwa, Desa Sukodadi ditunjuk menjadi Kampung Moderasi, di mana kerukunan, kedamaian, tentram dan guyub rukun antar umat beragama sebagai hakekat kebersamaan yang dicontoh desa lain.
“Tadi dapat info dari Pak Kapolsek, Danramil, Camat dan Kepala Desa, bahwa Dusun Jamuran dipilih jadi kampung moderasi beragama. Di kampung ini nilai keberagaman, kerukunan menonjol. Warganya hidup damai tenteram, maka dijadikan pilot project,” beber Wabup Malang.
Didik Gatot Subroto juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Bupati Malang pada perayaan ini, karena ada tugas penting yang harus diselesaikan.
“Kami menghaturkan permohonan maaf, Pak HM Sanusi yang sedianya ingin hadir namun karena ada kegiatan sangat penting maka beliau tak bisa hadir, namun diwakilkan pada saya,” terang Wabup Malang.
Wabup menambahkan, Pemerintah Kabupaten Malang, mengucapkan selamat atas perayaan ke-75 berdirinya Pura Dharmayasa.

Didik Wabup ini berpesan untuk sama-sama teeus menjaga kerukunan umat beragama di Dusun Jamuran ini.
“Pada kesempatan ini, kami atas nama Pemkab Malang mengucapkan selamat perayaan 75 tahun berdirinya Pura Dharmayasa ini, dan khusus umat Hindu, doa dan keinginannya dikabulkan oleh Tuhan, kemudian Pura Dharmayasa bisa sama sama terjaga dan menjaga,” ujar Ketua DPRD Kabupaten Malang ini.
Sementara itu, Kades Susilo Wahyudi menjelaskan acara ini diisi pagelaran wayang kulit.
“Dari acara biodalan Pura ini yang terpenting guyub rukun antar sesama umat beragama. Dalam pelaksanaan semua warga bergotong royong menyukseskan acara ini,” jelas Susilo.
Kades Sukodadi menceritakan keberadaan Kampung Moderasi, yanf beberapa waktu lalu telah dilaunching.
“Kampung Moderasi beragama adalah model kampung yang mengutamakan kolaborasi lintas unsur, lembaga, dan lapisan masyarakat. Tujuannya untuk memperkuat kehidupan masyarakat yang harmonis dalam keragaman, toleran, memperkokoh sikap beragama yang moderat berbasis desa atau kampung,” tandasnya.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id