Ekonomi Dan Bisnis

Musim Kemarau Panjang, Perajin Layangan Karakter di Jombang Banjir Cuan

434
×

Musim Kemarau Panjang, Perajin Layangan Karakter di Jombang Banjir Cuan

Sebarkan artikel ini
Layangan karakter
Tampak Sucipto, perajin layangan karakter di Jombang yang kini alami banjir pesanan. Foto : Faiz

BERITABANGSA.ID, JOMBANG – Di sebuah teras sederhana, terpajang sejumlah layangan karakter mulai yang berukuran kecil dan besar. Terlihat dua orang yang sibuk mengerjakan layangan.

Rupanya layangan karakter tersebut, merupakan usaha milik Sucipto warga Desa Ngandu Lor, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang. Sehari-harinya, ia ditemani seorang karyawan untuk membuat berbagai model layangan milik pelanggannya.

Bahan dasar dari layangan karakter ini diantaranya bambu pring, plastik layangan, lem dan lain sebagainya. Di musim kemarau berkepanjangan ini, jadi berkah tersendiri.

Bagaimana tidak kata Sucipto, pesanan meningkat dua hingga tiga kali lipat dibanding bulan-bulan biasa sebelumnya. Bahkan guna mempercepat pesanan pelanggannya, ia harus menambah waktu kerjanya.

“Alhamdulillah untuk pemesanan sesuai yang kita harapkan, banyak lah pemesanan dan peminat yang cari. Alhamdulillah sesuai pesanan untuk bulan agustus ini, sudah mencapai 30 an,” ujarnya, Jumat (25/8/2023) siang.

Bermacam model layangan karakter yang dipesan, mulai dari gapangan, layangan khas daerah dan lain sebagainya. Namun rata-rata kini, model gapangan yang dinilai lebih menarik jadi salah satu model layangan karakter yang paling banyak diburu pelanggan.

Setiap harinya, ia memproduksi dua layangan karakter. Selain dibuat pesanan pelanggan, hingga dijadikan stok pembelian langsung di kediamannya. Proses pembuatannya tak jauh beda dengan pembuatan layangan besar pada umumnya.

“Sama saja sebenarnya prosesnya, cuma mungkin beda motif atau model dan pemakaian saat diterbangkan. Cuma yang penting dalam pengerjaan itu, butuh ketelatenan. Agar layangan terbang dengan nyaman dan seimbang, juga bunyinya bagus,” katanya.

Hasil tangan dingin bapak dengan satu anak itu, dibandrol dari harga paling rendah 50 ribu rupiah, hingga paling tinggi sekitar 500 ribu rupiah dan bisa lebih. Untuk pemasarannya disampaikan, memanfaatkan media sosial.

“Sesuai pesanan sih kami, kalau soal harga itu dilihat dari ukuran besar-kecilnya dan tingkat kesulitan saat proses pembuatan. Untuk penjualan saat ini se Jombang sampai Mojokerto, ke luar pulau juga seperti mulai dari Sumbawa, Flores, NTT dan Bali,” bebernya.

Dari usaha yang sudah ditekuninya sejak 3 tahun an lalu itu, mampu menopang kebutuhan keluarganya. Bagaimana tidak jika dalam setiap bulannya, mampu meraup keuntungan jutaan rupiah.

“Ya Alhamdulilah disyukuri pada intinya. Kadang kalau pas musimnya begini banjir-banjir nya pesanan, tapi kalau pas tidak musim itu jarang-jarang. Namanya juga usaha. Kalau pas musim kemarau gini, keuntungan per bulan kira-kira sekitar 5 juta-an,” pungkasnya.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

>>> Ikuti saluran whatsapp beritabangsa.id
Example 468x60Example 468x60Example 468x60 Example 468x60