Seni Budaya

Ini Upaya New Satrio Putro Manggolo Lestarikan Seni Jaranan

650
×

Ini Upaya New Satrio Putro Manggolo Lestarikan Seni Jaranan

Sebarkan artikel ini
Jaranan
Perform kesenian jaranan New Satrio Putro Manggolo (SPM)

Konon sejarah seni Jaranan, dibawa Lembu Amijaya , setelah Sangga Langit diboyong oleh Pujangga Nong ke daerah Wengker Bantar Angin.

Kemudian Dewi Sangga Langit mengubah nama tempat itu menjadi Ponorogo.

Jaranan muncul di Kediri, untuk menggambarkan boyongan Dewi Songgo Langit dari Kediri menuju Wengker Bantar Angin.

Saat boyongan ke Wengker, Dewi Sangga Langit dan Klana Sewandana diarak oleh Singo Barong. Arak-arakan itu dilakukan dengan menerobos dalam tanah sambil berjoget.

Jaranan
Ketua jaranan New Satrio Putro Manggolo (SPM), Didi Punok saat persiapan dimulainya acara pagelaran kesenian jaranan

Alat musik yang dimainkan adalah berasal dari bambu dan besi. Pada zaman sekarang besi ini menjadi kenong.

Untuk mengenang sayembara yang disampaikan oleh Dewi Songgo Langit dan pernikahannya dengan Klana Sewandono maka diciptakanlah kesenian Reog Ponorogo oleh Raja Ponorogo saat itu di Wengker.

Di dalam kesenian Reog terdapat tarian Jathilan (Kuda Lumping) menyebar hingga Kediri sehingga dua kesenian ini, memiliki akar historis yang hampir sama.

Seni Jaranan ini diturunkan secara turun temurun hingga sekarang ini

Setiap seni Jaranan memiliki pakem masing-masing dan tidak mau diseragamkan antara satu dengan yang lainnya.

Jaranan tampil sebagai simbol energi positif desa yang akan memerangi dan menjaga desa dari segala marabahaya dan jaranan juga menjadi sebagai simbol pemersatu masyarakat baik masyarakat penonton maupun pelaku seninya.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

 

>>> Ikuti saluran whatsapp beritabangsa.id
Example 468x60Example 468x60Example 468x60 Example 468x60