Jarak KA dengan korban terlihat semakin dekat, tak ayal tubuh korban tertabrak hingga terpental sekitar 6 meter an dari lokasi kejadian.
Begitu mengetahui kejadian tersebut, saksi dan warga berusaha menolong. Korban tewas dengan luka parah.
“Sudah diteriaki orang banyak, cuma jarak keretanya kan terlalu dekat sekitar 5 meter. Terus tertabrak dan terpental 6 meter. Ya kondisinya meninggal,” tandasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Peterongan AKP Dian Anang menyampaikan jika untuk laporan sementara, jasad korban sudah terindentifikasi begitu keluarga korban datang. Aldi namanya, anak ragil korban dari dua bersaudara.
Usai melihat ciri-ciri korban, kepada polisi, pria 22 tahun itu mengaku jika benar bahwa korban merupakan ayah kandungnya.
Diceritakannya, korban diakui keluar rumah tanpa pamit pukul 13.30 WIB.
“Dari ciri-ciri pakaian dan tubuh korban sudah dikenali oleh anak kandungnya. Sehari-hari korban ini menjaga usaha nya yaitu warung kopi. Tapi memang setiap keluar gitu, sering tidak pamit,” katanya di halaman ruang jenazah RSUD Jombang.
Disinggung soal motif korban melakukan bunuh diri dengan tabrakan diri ke kereta api tersebut, pihaknya mengatakan jika belum bisa memastikan.
Hanya saja berdasarkan dari keterangan keluarga, korban sempat jatuh sakit dan pernah mengaku ingin bunuh diri.
“Sementara ada indikasi korban ini depresi. Tapi masih belum pasti,” pungkasnya.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id