Publik Service

Audiensi PMII vs DLH Surabaya Dibatalkan, Kadis Lalai atau Menghindar?

93
×

Audiensi PMII vs DLH Surabaya Dibatalkan, Kadis Lalai atau Menghindar?

Sebarkan artikel ini
PMII DLH
PMII Surabaya setelah gagal ditolak bertemu Kadis DLH

BERITABANGSA.ID – SURABAYA – Rencana audiensi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Surabaya dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya pada Senin, 14 Agustus 2023 dibatalkan.

Pembatalan pertemuan PMII Surabaya dan DLH Surabaya mengundang pertanyaan mendasar, apakah sekadar kelalaian ataukah ingin menghindar ?

Scroll untuk melihat berita

Ketua PMII Surabaya Muhammad Husaini, mengaku telah mengadvokasi terkait masalah sampah dari hulu ke hilir melibatkan masyarakat, tempat pembuangan sampah (TPS), hingga tempat pemrosesan akhir (TPA) Benowo, hingga audiensi dengan PT Sumber Organik.

Ia menyoroti beberapa TPS yang mengalami kelebihan muatan sampah dan aduan masyarakat mengenai bau tak sedap di TPS yang berdekatan dengan pemukiman, dan pengelolaan TPA yang dikelola oleh PT Sumber Organik (SO) yang dinilai belum optimal.

Husaini menyebut, hasil dari audiensi antara PMII Surabaya dan PT SO mendapati beberapa hal, yakni sampah yang masuk kisaran 1.500 – 1.800 ton per hari.

“Sedangkan sampah yang dikelola menjadi energi listrik oleh PT SO hanya 1000 ton per-hari, dan itu perlu kami tanyakan kepada DLH Surabaya. Terkait jumlah sampah yang relatif tidak berkurang, berapa jumlah sampah satu tahun terakhir dan tiping fee yang dibayar oleh pemkot kepada PT SO per-ton sampah, serta status kerjasama diantara mereka dan dampak daripada proses gasifikasi dan landfill,” tuturnya.

Nahasnya sejumlah mahasiswa PMII Surabaya yang berencana untuk bertemu dengan Kepala DLH, Agus Hebi Djuniantoro, merasa tidak dihiraukan.

“Dalam pertemuan ini, pimpinan DLH tidak hadir dan diwakilkan oleh seorang Staf Sub Koor, Agustin. Meskipun informasi mengenai alasannya tidak jelas, tindakan ini menuai kritik dan keprihatinan dari berbagai pihak,” ucap Ketua PMII Surabaya.

Alumni S1 UIN Surabaya sekaligus anggota PMII Surabaya ini mengekspresikan kekecewaannya atas penolakan ini.

Ia mengaku telah mengirim surat permohonan audiensi jauh hari terkait pengolahan sampah di Kota Surabaya.

Meskipun audiensi tidak berjalan sesuai rencana, PMII Surabaya berkomitmen, untuk tidak berdiam diri, dan berencana kembali dengan jumlah massa yang lebih besar, dengan membawa perdebatan mengenai isu sampah dan temuan lapangan ke level yang lebih tinggi.

“Kami dan kader PMII se-Surabaya akan kembali, membahas aduan masyarakat dan temuan di lapangan dengan lebih rinci,” tegasnya.

Termasuk masyarakat Kota Surabaya dan berbagai pihak yang prihatin menanti langkah selanjutnya dalam perjuangan ini.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *