BERITABANGSA.ID, JOMBANG – PT KAI bersama pemerintah daerah melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Jombang, melakukan penutupan rel perlintasan Kereta Api (KA) pasca tragedi laka maut merenggut 6 nyawa sekaligus.
Terdapat dua perlintasan tanpa palang pintu di Jombang, yang dilakukan penutupan dengan sistem normalisasi penyempitan jalan.
Pada Rabu (2/8/2023) siang, rel perlintasan sebidang tanpa palang pintu di Dusun Gondekan, Desa Jabon, Kecamatan/Kabupaten Jombang kini menyempit.
Terdapat 4 tiang yang dipatok di tengah jalan, sehingga perlintasan kereta tanpa palang pintu ini hanya bisa dilalui kendaraan roda dua.
Rupanya hal itu merupakan tindak lanjut KAI bersama Dishub Jombang, guna mengantisipasi terjadinya kecelakaan kembali.
“Pada perlintasan 75 ini, wilayah antara Stasiun Jombang dengan Sembung dilakukan penyempitan normalisasi jalannya. Nantinya yang bisa lewat hanya kendaraan roda dua,” ujar Supriyanto Manager Humas KAI Daop 7 Madiun.
Penutupan itu dikatakan hanya sementara, namun belum diketahui pasti waktunya. Lanjut Supriyanto menegaskan, menunggu pembangunan pos perlintasan oleh pemerintah daerah setempat.
“Kalau soal kondisi EWS dan penerangan lampu tersebut, memang katanya sudah lama. Ini kan dibangun oleh Dishub Provinsi, jadi kami sudah koordinasi dengan harapan segera ditindaklanjuti dilakukan perbaikan,” tandasnya.
Sementara itu, Haidar (32) salah satu pengguna jalan mengaku tidak setuju dengan penutupan ini. Sebab, akses jalan untuk mobil lebih jauh sekitar 3 hingga 5 kilometer an.
“Jangan ditutup seperti ini lah, jadinya mempersulit sehingga harus keliling jauh ke sana. Kenapa kok tidak dibangunkan pos penjagaan saja dengan segera, menurut saya lebih baik itu disertai penjaganya nanti,” pungkasnya.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id