Selain itu, peserta festival makanan khas Kota Probolinggo didominasi Kelurahan, karena program tematik yang dimiliki. Sehingga, produk lokal menjadi unggulan yang bisa mempunyai data saing tinggi.
“Selain itu, momentum ini sebagai bentuk inovasi dengan berbagai sajian kuliner untuk pemenuhan gizi, penurunan prevalensi stunting. Sehingga ini benar-benar bisa dikembangkan dengan baik,” pungkasnya.
Sementara itu, Wahyu Winarti salah satu pelaku UMKM yang juga peserta festival makanan khas Kota Probolinggo mengatakan, sajian kulinernya berbahan baku jagung dan mangga. Karena hal itu, merupakan hasil pertanian terbanyak di Kota Probolinggo.
“Terima kasih kepada Pemkot Probolinggo, karena melalui festival ini bisa meningkatkan daya saing kuliner khas Kota Probolinggo. Kebetulan saya menjadikan jagung dan mangga sebagai bahan utama pada produk kami seperti puding jagung dan saus Mangga hingga minuman pokak, ” jelasnya.
Sejauh ini, penjualan yang ia lakukan cukup bagus. Apalagi dibantu dengan marketplace yang secara online bisa menjangkau produk secara nasional.
Usai digelar, pemenang festival makanan khas Kota Probolinggo diumumkan, diantaranya juara 1 oleh Kelurahan Jrebeng Kulon, Juara 2 oleh Kelurahan Jrebeng Lor dan juara 3 adalah Kelurahan Sukabumi.
Dalam festival tersebut juga dihadiri Ketua Bayangkari, Ketua Persit Candrakirana, Ketua Adiyaksa dan Makareni, Pimpinan Bank jatim Probolinggo, termasuk perwakilan etnis Tionghoa. (adv)
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id
