BERITABANGSA.ID – LEBONG – Upaya mengendalikan populasi tikus pada areal tanaman padi di sawah dianggap mendukung program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebong.
Namun, ada beberapa pertentangan dalam masalah membunuh populasi tikus.
Diki Irawan, tokog agama Lebong ini misalnya. Dalam upaya mendukung Pemkab Lebong di musim tanam padi dengan mengendalikan populasi tikus ini, menjadi pertanyaan besar apa hukum dalam Islam tentang membunuh tikus.
Untuk menjawab pertayaan tersebut maka sangat perlu diulas tentang membunuh tikus dalam kajian Nahdlatul Ulama Online.
Katanya, manusia dituntut untuk berbuat baik, mulai dari kepada sesama makhluk: manusia, hewan hingga lingkungan.
Berbuat baik ini tidak hanya dalam hal memperlakukan saat hidupnya tetapi mencakup pula cara dalam memperlakukan saat matinya, termasuk pula dalam hal membunuh hewan.
Sementara ada beberapa jenis hewan dalam kelompok al-fawâsiq al-khams (lima kelompok hewan yang dipandang berbuat keji), dianjurkan dibunuh karena aspek perbuatan buruk dan kejinya, membahayakan atau mengganggu manusia, misalnya ular dan tikus.
Termasuk dalam kategori ini, nyamuk dan kutu di kepala. Praktik pembasmian tikus, misalnya, harus dilakukan dengan cara yang terbaik, yaitu dengan cara yang tidak menyiksa, yakni dengan cara yang bisa lebih mempercepat matinya, tetapi yang paling sedikit aspek menyakitinya.
