BERITABANGSA.ID – LEBONG – Pada era pemerintahan Biku Sepanjang Jiwo (Petulai Tubei), Biku Bermano (Petulai Bermani atau Manai), Biku Jembo (Petulai Jekalang), dan Bikau Sangkalo (Petulai Selupuak Jang) pernah terjadi bencana pagebluk.
Wabah penyakit menyerang hebat. Saking ganasnya bahkan sampai merenggut puluhan nyawa.
Suku Rejang mempercayai penyebab bencana dahsyat itu adalah seekor Beruk Putih yang berdiam di atas pohon besar bernama Benuang Sakti.
Ke mana wajah Beruk Putih menghadap, maka negeri-negeri itu akan tertimpa bencana seperti yang telah mereka alami.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk mencegah bencana, namun semuanya berakhir menuai kegagalan.
Sampailah pada bantuan orang pintar yang menangani bencana yang sedang melanda kala itu.
Menurut tokoh adat Kabupaten Lebong, Elfi Ansori, penyebab bencana yang sedang melanda saat ini adalah karena seekor Beruk Putih yang berdiam di atas pohon besar yang bernama Benuang Sakti.
Atas pemukafatan keempat Biku dari empat Petulai dalam Suku Rejang, memutuskan bersama-sama menemukan si pohon besar ‘Benuang Sakti’ untuk ditebang.
Mencari pohon Benuang Sakti tidak semudah yang dibayangkan. Meski pencarian dipimpin para Petulai, secara bersama-sama dari arah dan sasaran berbeda, masih sulit.
Barulah setelah itu ditemukan pohon Benuang Sakti. Mereka lekas menebang pohon, namun bagaimana pun kuatnya menebang pohon, pohon itu tidak juga roboh, semakin dikapak pohon kian bertambah besar.
Singkat cerita pohon Benuang Sakti hanya mampu ditebang dengan keputusan musyawarah dan mufakat, melibatkan 7 gadis perawan sebagai persembahan, namun tidak sampai korban nyawa.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id