BERITABANGSA.ID, JOMBANG – Raut wajah Ismul Hayati (40) ibu daripada Rahmad, korban penganiayaan di Desa Japanan, Kecamatan Mojowarno, Jombang, menggantung mendung.
Wajahnya dibalut rasa kekhawatiran, menunggu kesembuhan anak tunggalnya dirawat tim medis.
Sebelumnya, Hayati mengaku belum tahu video penganiayaan terhadap anaknya yang viral.
Istri dari Ahmad Dandi warga setempat ini, hanya tahu dari cerita dan kondisi nyata anaknya.
Namun tak lama kemudian, Hayati dibuat kaget dan menjerit saat dikasih lihat video penganiayaan di tepi dam sungai Desa Japanan, Mojowarno, Jombang, Sabtu (24/6/2023) itu.
“Awalnya sudah damai, walaupun saya masih belum tahu ada videonya. Berhubung saya pas buka dan lihat videonya, saya jerit-jerit tidak kuat Mas,” ujar Hayati, ibu korban, Senin (26/6/2023) siang.
Kendati sempat didamaikan, Hayati mengaku sempat masih tak terima. Betapa tidak, anaknya dimaki, dipukul dan ditendang oleh pelaku.
“Namanya seorang ibu gimana ya Mas, masih kepikiran dan was-was anak saya belum sembuh. Anaknya masih mengeluhkan sakit di bagian punggung,” katanya.
Mulanya, Hayati menceritakan anak tunggalnya itu sempat berpamitan bermain layang-layang.
Meski sempat disarankan untuk tidak keluar karena sudah dhuhur atau siang, anaknya tetap memaksa ingin keluar hingga dibiarkan dengan tidak lama-lama.
“Saya sudah bilang kalau jangan lama-lama keluar dhuhur. Ya katanya diajak main layangan di pinggir dam. Pas sampai di sana katanya dipukul. Pas pulang ke rumah awalnya tidak ngaku, setelah saya redakan emosinya akhirnya ngaku sambil menunjukkan luka-luka di bagian kepala, punggung dan lehernya,” katanya.
Meski anaknya sudah jadi korban, hati Hayati, tetap sabar untuk menerima mengakhiri perkara tersebut dengan secara kekeluargaan.
Namun meski demikian, masih ada syarat memberi santunan terhadap korban senilai 4 juta rupiah untuk pengobatan.
“Di surat damai itu tertulis 4 juta, tapi saya masih menerima satu juta. Mau saya buat scan, rongsen itu tidak cukup. Soalnya saya juga ingin tahu dalamnya takut ada yang luka. Kalau tidak ada dana kan gimana, jadi ya nunggu saja,” pungkasnya.
Diketahui sebelumnya, Rahmad, bocah sekolah dasar negeri (SDN) di Desa Japanan, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang jadi korban penganiayaan rekan sekelasnya.
Pelakunya bernama Syifa’, rekan sekelas korban warga Desa Rejo Slamet, Kecamatan Mojowarno, Jombang.
Bocah 12 tahun pasca dianiaya di pinggir dam sungai Desa Japanan, Kecamatan Mojowarno, Jombang, Sabtu (24/6/2023) siang, terekam handphone, hingga beredar di Medsos.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id