BERITABANGSA.ID, JOMBANG – Hari raya Idul Adha atau kurban, tak lepas dari tradisi umat muslim melakukan nyate bersama. Dari situ, membawa berkah bagi perajin briket arang.
Salah satunya dialami Sukarno, salah satu perajin di Desa Gedangan, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang. Usaha pria 62 tahun ini kini alami banjir pesanan, meningkat 2 kali lipat dibanding biasanya.
“Alhamdulillah meningkat, ini sudah banyak yang pesan sampai sedikit kewalahan. Insyaallah peningkatan dibandingkan biasanya, sekitar 50 persen an,” ujar Sukarno.
Ditemui di tempat produksinya pada Rabu (14/6/2023) siang, ia tampak sibuk bersama sejumlah karyawannya. Tempat ini, penuh diwarnai pemandangan tumpukan kayu dan briket arang.
Rupanya, Sukarno telah menekuni usaha tersebut sudah sekitar 7 tahun an. Berawal dari ajakan temannya, sehingga termotivasi dan mulai mencoba-coba hingga usahanya besar dan lancar hingga sekarang.
“Belajar dari teman, mulai dari pembuatan arangnya hingga ke pembuatan peralatannya seperti cobong di belakang ini. Jadi semuanya buat sendiri sambil lihat-lihat di Pare sana. Akhirnya sampai punya 6 cobong atau tempat pembakaran sekarang,” jelasnya.
Kerajinan briket arang tersebut diproses dengan bahan dasar kayu. Sukarno biasanya menggunakan kayu mangga dan asam. Sebabnya disampaikan selain lebih cepat dalam proses pembakaran, juga dinilai kayunya lebih kuat dibanding kayu lainnya.
“Kalau proses pembuatannya cukup lama mas. Pembakarannya saja sudah setengah hari an, bahkan bisa seharian. Setelah dibakar itu masih nunggu sekitar 5 hingga 8 harian, baru setelah itu bisa dibungkus dan diambil oleh para pelanggan,” katanya.
Setiap melakukan pembakaran, ia menghabiskan 8 pohon yang memiliki ukuran besar. Dari pohon-pohon itu menghasilkan 38 karung arang berukuran sedang. Per karung nya rata-rata memiliki berat sekitar 3 kilogram an. Dari usahanya itu, ia mampu meraup keuntungan jutaan rupiah dalam setiap bulannya.
“Per kilogramnya briket arang ini, saya jual dengan harga 3.500 ribu rupiah. Pengiriman, ya masih daerah Jombang saja dan sekitarnya. Tiap bulan sekitar dapat 6 jutaan,” pungkasnya.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id