Opini

Plus Minus Dua Sisi Penggunaan Media Sosial dalam Kampanye

439
×

Plus Minus Dua Sisi Penggunaan Media Sosial dalam Kampanye

Sebarkan artikel ini
Kampanye Media sosial

1. Ada isu yang muncul dari media arus utama lalu diperbincangkan secara luas di media sosial. Jadi, isunya muncul pertama kali di ranah media mainstream sebagai berita aktual. Para pengguna media sosial kemudian merespon isu tersebut, hingga akhirnya menjadi perbincangan luas di jejaring media sosial.

2. Sebaliknya, ada isu yang muncul dan ramai diperbincangkan di media sosial, lalu diangkat sebagai berita di media arus utama. Tidak sedikit dari isu-isu yang awalnya hanya menjadi perbincangan pada tingkat media sosial kemudian diangkat sebagai topik berita oleh sejumlah media mainstream,

Selain daripada kolaborasi antara media sosial dan media mainstream yang dapat menimbulkan tantangan baru. Media sosial memiliki isu yang selalu muncul memenuhi halaman beranda media sosial, yaitu:

1. Isu masalah sentimen suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). Rekam jejak digital dalam isu SARA selalu menjadi senjata untuk menyerang lawan politik, terlebih jika salah satu kandidat memiliki rekam jejak yang pernah melecehkan atau menghina pihak tertentu.

2. Isu tentang rekam jejak salah satu kandidat sebagai peserta pemilu. Isu-isu tersebut selalu muncul di linimasa media sosial, dengan alur yang selalu bergantian.

Media sosial akan semakin masif dipergunakan politisi, relawan, dan elemen lainnya untuk memenangi pertarungan politik. Pembuatan konten tertentu untuk menjatuhkan lawan, dan penyebaran informasi hoaks mengenai lawan.

>>> Ikuti saluran whatsapp beritabangsa.id
Example 468x60Example 468x60Example 468x60 Example 468x60