Keluarga menjadi tempat di mana seseorang berasal dan juga berkumpul.
“Peran keluarga yang baik menjadikan jati diri seseorang juga menjadi baik. Ketika ada persoalan sosial maupun psikologis, maka keluarga akan menjadi support system. Namun jika ia tidak memiliki ketahanan keluarga yang baik, maka ketika ada masalah, akan ada kekosongan dalam diri seseorang yang membuatnya menjadi lebih rentan terkena godaan-godaan tertentu,” katanya.
Tidak hanya itu, dalam peringatan Hari Keluarga Internasional ini, Khofifah juga mengajak masyarakat mendukung Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK).
PIS PK terdiri atas empat area prioritas yang meliputi penurunan angka kematian ibu dan bayi, penurunan prevalensi balita pendek (stunting), penanggulangan penyakit menular; dan penanggulangan penyakit tidak menular.
Terdapat 12 indikator utama sebagai penanda status kesehatan sebuah keluarga yakni keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB), Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan, bayi mendapat imunisasi dasar lengkap, bayi mendapat Air Susu Ibu (ASI) eksklusif, balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan, dan penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar.
Kemudian penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur, penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan, anggota keluarga tidak ada yang merokok, keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), keluarga mempunyai akses sarana air bersih dan keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat.
“Membangun keluarga yang hebat dimulai dengan membangun keluarga yang sehat. Untuk itu, kesehatan anggota keluarga baik sejak seorang ibu hamil sampai dengan masa pertumbuhan seorang anak sangat penting untuk melahirkan generasi yang cerdas dan kuat,” pungkasnya.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id