BERITABANGSA.ID – BLORA – Lilik Yuliantoro aktivis pejalan kaki kembali menggelar aksi jalan mundur menyikapi kisruh yang terjadi di tubuh PT Blora Patra Energi (BPE) Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Senin, (8/5/2023).
Aksi diawali pukul 10.00 WIB dari depan rumah dinas Bupati, Pendapa Kabupaten Blora lalu berlanjut ke Kantor Setda, Kantor BPE, Kejaksaan Negeri dan berakhir di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
Dalam aksi ini aktivis menampilkan teatrikal jalan mundur dengan membawa bendera merah putih, mengenakan karung goni, caping dan melakukan tabur bunga.
Aksi ini pun mendapat perhatian para ASN di lingkungan Setda Blora dan masyarakat sekitar.
Melalui aksi teatrikal tersebut, aktivis Blora menyampaikan, aspirasi meminta perubahan di BUMD, terkhusus di BPE Blora. Terdapat sejumlah poin yang disampaikan terkait kisruh yang terjadi di BPE Blora saat ini.
Point pertama, menginginkan penjelasan dengan terang terkait pengakuan Direktur BLE Blora, Tri Harjianto, yang mengakui kebenaran isi percakapan di grup WhatsApp terkait dugaan adanya gratifikasi.
“Viralnya video atau tangkapan layar percakapan WhatsApp antara Pak Tri selaku Direktur BPE dengan oknum dan tidak mengharapkan nasib sumur rakyat akan seperti Wonocolo. Di mana seluruh kegiatan penambangan dilakukan secara liar,” ujarnya
Selanjutnya, Pemkab dapat segera menyelesaikan hal-hal kegaduhan tersebut agar tidak menjadi bumerang bagi PAD Blora dan bahkan menimbulkan kerugian bagi seluruh pihak, khususnya Pemkab Blora.
Mereka juga mendesak Bupati Blora, Arief Rohman, agar melakukan seleksi orang-orang yang akan duduk dalam jajaran manajeman BPE Blora dan BUMD lainnya.
Selain itu, para aktivis menuntut agar Pemkab Blora melibatkan masyarakat dalam mengawasi seluruh operasional tambang di Blora untuk menjamin akuntabilitas dan tolok ukur kinerja BUMD.
“Berkaca pada kasus perusahaan Exson yang memilih meninggalkan Blora, para aktivis mengingatkan bahwa kondusivitas Blora dan organisasi yang berkaitan dengan bisnis daerah sangat terdampak khususnya terkait kebutuhan pemenuhan lapangan pekerjaan untuk masyarakat,” pintanya.
Lilik menambahkan, Pemkab dapat mengambil sikap tegas bagi kepentingan rakyat sehingga investasi di bidang bisnis dapat memberikan keuntungan pemasukan PAD Blora secara masif.
“Untuk kemaslahatan rakyat dan membersihkan tikus-tikus, yang bermain untuk kepentingan pribadi dan golongan,” pungkasnya.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id