Terkini

Sisihkan Ratusan Peserta, Dosen Unusa Terpilih Jadi Editor Penerbit BRIN

292
×

Sisihkan Ratusan Peserta, Dosen Unusa Terpilih Jadi Editor Penerbit BRIN

Sebarkan artikel ini
Gilang Nugraha
Gilang Nugraha, S.Si., M.Si., terpilih menjadi editor Buku Bunga Rampai Program Akuisisi pengetahuan lokal 2023

Selama kuliah, orang tuanya mendukung dalam pendanaan maupun non pendanaan. Terkadang suka bertanya uang bulanan yang dikirim cukup atau tidak.

“Saya sebagai anak pertama dan tau juga kesejahteraan Guru masa itu, apalagi ibu hanya berjualan di toko Kelontong. Saya selalu bilang cukup, tapi selalu berusaha menyisahkan uang untuk bisa membeli buku. Kuliah D-III ini, saya selesaikan dalam 2,5 tahun,” ungkapnya.

Scroll untuk melihat berita

Anak dari pasangan Atiah dan Taryo ini mengungkapkan, bahwa saat ini Penerbit BRIN sedang menggalakkan penulisan buku dalam rangka mendistribusikan konten ilmiah berkualitas secara gratis dan terbuka bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Penerbit BRIN akan menerbitkan berbagai konten pengetahuan lokal dalam bentuk buku bunga rampai (chapter book).

“Saat ini, penerbit BRIN mengundang para pakar, praktisi, pemerhati dan akademisi di Indonesia untuk ikut berkolaborasi menjadi editor buku bunga rampai yang akan diterbitkan Penerbit BRIN,” ungkapnya.

Pria kelahiran Serang, 25 Juli 1990 ini mengungkapkan, editor bertanggung jawab terhadap keseluruhan fungsi penyuntingan (editing) pada suatu naskah di perusahaan penerbitan maupun media.

Sehari-hari tugasnya mencari, memperbaiki dan menerbitkan naskah tulisan maupun gambar pendukung. Tak heran kreativitasnya sangat diperlukan untuk memastikan pembaca senang dan nyaman membaca buku.

Tugas yang tak kalah penting adalah memastikan bahwa hanya buku-buku yang bermutu saja yang membanjiri pasar.

“Editor juga harus punya kemampuan diplomasi yang andal, apalagi saat berhadapan sama penulis-penulis pesohor ataupun dari kalangan akademisi yang punya sederet gelar. Editor dituntut untuk bisa memposisikan diri lebih dari sekadar “tukang edit” kata-kata, melainkan sebagai konsultan bagi penulis,” ungkapnya.

Gilang menambahkan, bahwa dalam penerbitan buku, setiap hari akan ada beberapa naskah baru yang masuk yang sudah dikirim oleh para penulis.

Tugas editor disini adalah melakukan seleksi dari beberapa naskah tersebut untuk melihat kelayakan terbit naskah tersebut.Tugas ini bukanlah tugas yang mudah dan sangat menyita waktu dan umumnya proses seleksi juga memiliki beberapa tahapan hingga akhirnya naskah tersebut dinilai sudah layak untuk diterbitkan.

“Menyunting naskah juga menjadi salah satu tugas utama yang harus dilakukan editor buku. Mereka mempunyai tugas untuk mempersiapkan naskah sehingga bisa lebih enak dibaca sekaligus lebih mudah untuk dipahami.

Hal yang harus dilakukan saat menyunting naskah ini diantaranya adalah memeriksa kesalahan pengetikan, penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) dan juga tatanan bahasa yang baik, menyesuaikan gaya bahasa dengan target pembaca dan memeriksa kebenaran dari naskah tersebut,” ungkapnya.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *