Berita Utama

Polemik Anak dan Pejabat Pamer Kekayaan di Medsos Hingga Penundaan Pemilu, Ini Kata Profesor Wibowo

327
×

Polemik Anak dan Pejabat Pamer Kekayaan di Medsos Hingga Penundaan Pemilu, Ini Kata Profesor Wibowo

Sebarkan artikel ini
Pemilu pajak

Kekhawatiran ini disampaikan Guru Besar Hukum di Universitas Sunan Giri (Unsuri) Surabaya ini saat mencermati dan mengikuti perkembangan kasus anak pejabat pajak yang gemar pamer harta di media sosial media, Mario Dandy Satrio.

Apalagi, Mario telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan terhadap David Ozora, anak di bawah umur, putra dari petinggi GP Ansor.

Menurut Sunarno Edi Wibowo, tidak sepatutnya pejabat negara atau keluarga pejabat pamer harta kekayaannya di media sosial. Apalagi dengan bergaya hidup mewah dan hedonis di tengah situasi sosial masyarakat, yang serba kekurangan.

Banyak warga yang antri beras dan minyak goreng, ironisnya pejabat dan keluarganya pamer kekayaan di media sosial.

“Kita Semua tahu para oknum pegawai dan pejabat di Dirjen Pajak ini mudah untuk mendapatkan uang . Ada oknum pegawai maupun pejabat Pajak yang bermain dengan pengusaha-pengusaha nakal, yang enggan membayar pajak tidak sesuai dengan aset dan kekayaan yang dimiliki,” ungkap Sunarno Edy Wibowo, dengan nada geram.

Profesor Hukum Pidana Money Laundring atau Pencucian uang ini menyebutkan, gaya hidup mewah oknum pejabat pajak dan keluarganya ini karena mudah mendapatkan uang yang bukan haknya.

“Hal inilah yang bisa membuat masyarakat enggan membayar pajak. Mereka akhirnya malas mengurus pajak, tidak mengirim surat pemberitahuan tahunan atau SPT pajak, karena merasa dianggap percuma membayar pajak bukan untuk pembangunan/ melainkan dinikmati oknum pegawai atau pejabat pajak. Ini bukan salah rakyat, karena hati mereka tersakiti,” ujarnya.

Sunarno Edi Wibowo mendesak semua Aparatur Sipil Negara (ASN), termasuk Pegawai Pajak dan Bea Cukai diperiksa dan diaudit harta kekayaannya bekerjasama dengan PPATK. Hal ini dilakukan dengan tranparan sehingga tidak memunculkan kecurigaan di tengah masyarakat.

“Kasus ini bisa dijadikan momentum bagi Kementerian Keuangan untuk melakukan bersih-bersih terhadap para pegawainya dan para pejabatnya, yang terindikasi koruptif, dengan memeriksa dan mengaudit harta kekayaannya dengan melibatkan PPATK,” tandasnya.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

>>> Ikuti saluran whatsapp beritabangsa.id
Example 468x60Example 468x60Example 468x60 Example 468x60