Seperti yang dilakoni Wirdayanti (23) warga Jombang Kota ini. Tangan bagian kanannya nyeri setelah nekat menerobos massa di depannya seorang diri.
“Ini tadi sempat terasa nyeri, pas berjubel dorong-dorongan mau ngambil durian sama sayuran. Syukurlah dapat satu buah durian sama satu kresek sayuran. Tapi caranya itu, duh sangat perjuangan sekali nerobos laki-laki di depan itu,” jelasnya.
Ketika rebutan, Yanti ini sempat melihat orang terpeleset lalu terjatuh. Tak sekadar itu saja, ia juga melihat beberapa orang pingsan di tengah lapangan.
“Tadi saya lihat ada orang yang jatuh, kurang tahu pasti berapa orangnya. Sama orang pingsan, kemudian orang itu digotong keluar. Kasihan, semoga cepat sembuh. Kalau saya senang meski harus ada perjuangan, untuk mendapatkan buah durian. Semoga kedepannya tetap ada tradisi seperti ini,” imbuhnya.
Sekadar diketahui, pesta durian di Desa/Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, digelar pada Minggu (5/3/2023) siang, setelah dua tahun berhenti karena pandemi.
Pesta durian bertajuk KenDuren Wonosalam ini, menarik perhatian masyarakat baik dari warga Jombang maupun dari luar daerah.
Pantauan di lokasi, sejak pagi, ratusan warga sudah memadati titik pelaksanaan tradisi ini.
Tak lama berselang pukul 07.30 WIB, ribuan manusia memenuhi lapangan.
Arus lalulintas sempat mengular panjang. Di sisi lain Satlantas Polres Jombang mengatur lokasi rawan kemacetan.
Pukul 09.30 WIB, 9 tumpeng durian dari tiap desa di Kecamatan Wonosalam mulai dikirab.
Selain berisikan durian, gunungan itu juga dihiasi aneka jenis sayuran.
Gunungan diarak satu kilometer menuju ke lapangan Desa Wonosalam.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id