Dengan capaian para siswa di Jatim, Khofifah optimis, bibit peneliti muda dan sosok inovator banyak terlahir dari Jawa Timur.
“Untuk menjaga budaya meneliti dan berinovasi ini, saya berharap kepala sekolah ataupun guru terus mendorong siswanya, melakukan terobosan inovasi dalam pembelajaran,” tegasnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi terus akan mendukung siswa dan sekolah dalam berbagai inovasi.
Wahid meminta pihak sekolah mulai membiasakan siswa untuk membaca berbagai jurnal penelitian untuk memunculkan ide-ide inovatif yang bermanfaat.
“Mereka itu ternyata rajin membaca jurnal-jurnal penelitian. Itu untuk menemukan ide-ide atau karya inovatif lain yang bermanfaat bagi lingkungan. Terbukti siswa SMAN 10 Surabaya sukses memborong gold medal,” pungkas Wahid.
Selain SMAN 10 Surabaya, SMAN 1 Sidoarjo juga juara di bidang Entrepeneur meraih medali emas dan Malaysian Young Scientist Organization (MYSO) berupa spesial Award.
Lalu MAN Lamongan kategori Entrepenur meraih Gold Medal, MAN Sidoarjo meraih Gold Medal kategori Social Science da MICA SA.
SMA Muhammadiyah 1 Taman meraih medali emas, dan SMAN 21 Surabaya meraih medali emas di bidang Social Science dan Environmental Science.
Di 2022, prestasi siswa Jawa Timur di bidang sains juga cukup moncer. Ini terbukti Jatim meraih Juara Umum pada Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) serta Juara Umum Olimpiade Sains Nasional (OSN).
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id