Jazidie menambahkan, manusia sebagai penguasa lingkungan hidup di bumi berperan besar dalam menentukan kelestarian lingkungan hidup.
Manusia sebagai makhluk ciptaan Allah yang berakal budi mampu merubah wajah dunia dari pola kehidupan sederhana sampai ke bentuk kehidupan modern seperti sekarang ini.
Namun sayang, seringkali apa yang dilakukan manusia tidak diimbangi dengan pemikiran akan masa depan kehidupan generasi berikutnya. Banyak kemajuan yang diraih oleh manusia membawa dampak buruk terhadap kelangsungan lingkungan hidup.

“Sebagai warga negara yang baik, masyarakat harus memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya sesuai dengan kemampuan masing-masing,” ujarnya.
Ditambahkannya, melalui pasukan semut Unusa ini, pihaknya mencoba mengajak masyarakat untuk menjaga dan merawat bumi.
Dengan kehadiran pasukan semut ini, diharapkan masyarakat lebih disiplin dalam menjaga kebersihan lingkungan, terutama masalah sampah.
Devi Masanda, mahasiswa Unusa semester V, Prodi Keperawatan, mengaku senang bisa terlibat langsung di satu abad NU ini.
“Ini momen penting bagi kami, dan kami sudah mempersiapkan diri agar kondisi tetap bugar, karena kita bergeraknya pada dini hari usai acara,” ucapnya pada Beritabangsa.id.
Ia juga berharap agar masyarakat lebih peduli terhadap kebersihan dan bisa mengikuti jejak pasukan semut dalam bersih-bersih pasca acara.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id