Sementara dari kegiatan tasyakuran dan doa bersama ini, di hadapan pagelaran satu abad NU nanti akan berjalan aman dan lancar.
“Tadi kami sudah doa bersama, kemudian makan tumpeng dan dilanjutkan memberikan aksesoris berupa bendera merah putih dan bendera NU ke pengendara jalan. Ada juga sebagian gantungan kunci. Harapannya semoga bermanfaat dan lebih baik ke-depannya, untuk acara semoga lancar dijauhkan hal-hal yang tidak diinginkan,” tandasnya.
Di tempat yang sama, Wijiono, perwakilan dari Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) mengakui bahwa keberadaan NU di Jombang hingga masih mempunyai peran yang berarti bagi umat Hindu.
“Kami merasakan sendiri, orang NU yang ada di Jombang memiliki toleransi yang tinggi terhadap kami yang secara kepercayaan berbeda keyakinan dengan mereka,” jelasnya.
Lebih lanjut, Wijiono menjelaskan dengan kepedulian tinggi terhadap sesama manusia hingga jiwa toleransi yang tinggi merupakan salah satu poin penting sehingga umat Hindu turut merayakan 1 Abad NU.
“Kami merasakan sendiri NU ini organisasi yang bagus dan jiwa toleransinya tinggi. Maka dari itu kami mau hadir dan ikut merayakan harlah NU ke-100 tahun ini,” jelas Wijiono.
Koordinator forum lintas agama dan organisasi kemasyarakatan Jombang, Zulfikar D. Ikhwanto menjelaskan kegiatan ini merupakan bentuk kecintaan dari anggota forum lintas agama dan organisasi kemasyarakatan terhadap NU.