Pembangunan

Bangunan Properti, Kafe Hingga Tempat Wisata Biang Sempitnya Lahan Pertanian Kota Batu

69
×

Bangunan Properti, Kafe Hingga Tempat Wisata Biang Sempitnya Lahan Pertanian Kota Batu

Sebarkan artikel ini
Properti
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batu, Parjan

BERITABANGSA.ID – BATU – Semakin menjamurnya bangunan properti hingga kafe dan tempat wisata menyebabkan luasan lahan pertanian mulai menurun.

Dalam kurun waktu satu tahun, terhitung sejak 2020 hingga 2021 luas area lahan sebelumnya 750,11 hektare (Ha) menurun menjadi 749,09 Ha.

Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batu, Parjan, penyempitan lahan pertanian padi tersebut menjadi dampak utama alih fungsi lahan yang selama ini terjadi.

Di mana, banyak dibangun perumahan, kafe hingga villa dan tempat wisata.

“Luasan lahan untuk area penanaman padi ini, sebagian besar di wilayah Kecamatan Pendem,” terang Parjan, di ruang kerjanya, Senin (30/1/2023).

“Kami fokus survei di area ketahanan pangan nasional. Yang pasti, ini dikarenakan alih fungsi lahan. Di daerah Pendem, banyak dibangun perumahan. Terus, daerah Oro-oro Ombo disitu dibangun tempat wisata. Jadi, itu hasil survei kami di tahun 2021. Untuk hasil bagaimana kondisi sekarang di tahun 2022 akan terbit bulan depan,” ujarnya.

Meski luas lahan pertanian padi menyempit, lanjut Parjan, ternyata ada peningkatan produksi di 2021 hingga 5.750 ton yang naik 761,79 ton, secara prosentase kenaikan hingga 15,27 persen dibandingkan di 2020.

“Meski lahan pertanian padi ini menyempit, tapi produksi meningkat. Bisa jadi, karena petani berubah pola tanam atau ada perubahan dengan penggunaan pupuknya. Yang pasti, penyempitan lahan pertanian padi mungkin hingga nanti pertanian agro ini disebabkan alih fungsi lahan. Saat ini, di Kota Batu banyak dibangun perumahan, villa juga kafe,” pungkasnya.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *