
Selain itu, dirinya mengaku sebagai Camat hanya menjalankan program Pemerintah Kota dengan menjadikan Pasar Bong sebagai Night Market.
“Pasar Bong dan kawasan Bongkaran ini rencananya sama Wali Kota Surabaya ingin memunculkan wisata becak seperti Malioboro,” ungkapnya.
Sedangkan perwakilan dari juru parkir, Jamal dalam pertemuan tersebut mengatakan audiensi ini dilakukan untuk menanyakan asumsi warga yang menyebar luas mengenai rencana pembongkaran para pedagang dan parkiran Pasar Bong.
“Asumsi ini sudah beredar luas, makanya kita menanyakan langsung kepada Camat Pabean Cantikan selaku pemangku wilayah dari unsur Pemerintah,” katanya.
Namun, lanjutnya, setelah pihaknya berdiskusi, akhirnya Camat Pabean Cantian dan Lurah Bongkaran memberikan jawaban puas.
“Poin pentingnya tidak akan ada pembongkaran lapak pedagang dan parkiran di Jalan Bongkaran, (Pasar Bong) ke depannya,” bebernya.
Rizal menyambut baik hal tersebut karena setelah dilakukan komunikasi dan berdiskusi bersama melahirkan harapan yang selama ini membuat tenang paguyuban parkir.
“Tentu kita semua menjadi tenang dan siap berkomunikasi lebih intens lagi serta terus bersinergi menata Kota Surabaya khususnya di jalan Bongkaran ke arah lebih baik lagi,” katanya.
Dengan ditiadakannya rencana relokasi parkiran di Pasar Bong, Rizal berharap dapat menjadikan kawasan Bongkaran tersebut sebagai jantungnya perekonomian di Surabaya Utara.
“Kami siap bersama-sama memajukan perekonomian di Kota Surabaya khususnya di wilayah Bongkaran sebagai bentuk dukungan kita kepada Pemerintah,” tegasnya.
“Kami pastikan tidak ada pembongkaran lapak pedagang dan parkiran di Pasar Bong, hanya saja parkir kendaraan dan PKL perlu ditata agar terlihat rapi,” tutupnya.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id