Ekonomi dan Bisnis

Perayaan Tahun Baru Usai, Harga Bapok di Jombang Masih Melangit

74
×

Perayaan Tahun Baru Usai, Harga Bapok di Jombang Masih Melangit

Sebarkan artikel ini
Harga Bapok
Tampak salah satu pembeli sayuran di Pasar PON Jombang, dengan wajah "mellas" nya. Foto : Faiz

BERITABANGSA.COM– JOMBANG – Momen liburan tahun baru, usai. Namun harga kebutuhan bahan pokok (Bapok) di pasaran, masih belum turun. Salah satunya di Pasar Pon Kabupaten Jombang.

Pada Kamis (5/1/2023) siang, terpantau kebutuhan Bapok mulai dari beras, telur dan daging ayam, masih mahal. Betapa tidak, sejumlah pembeli masih mengeluh dan tak kunjung stabil.

Scroll untuk melihat berita

Seperti yang diungkapkan Yuni Ayunda (32), pembeli di salah satu lapak pasar Pon ini. Ibu rumah tangga asal Desa Mojongapit, Kecamatan/Kabupaten Jombang ini mengaku kesulitan, mencari Bapok yang turun harga.

“Ngeluh jadinya Mas, sudah keliling dari tadi cari yang murah tidak ada. Rata-rata masih mahal, padahal tahun barunya sudah lewat. Saya lagi cari wortel, kentang, tahu-tempe, minyak goreng, cabai, rata-rata semuanya masih mahal,” ujarnya kepada Beritabangsa.com.

Lanjutnya, seharusnya harga Bapok sudah turun. Sehingga ia berharap kepada pemerintah, segera menstabilkan harga.

“Kalau mahal, jadinya ya gini Mas, belanjanya dikit. Biasanya, 3 hari setelah tahun baru, semuanya rata-rata sudah turun harga. Kami harao pemerintah segera normalkan harga,” tandas Yuni.

Sedangkan, Heri (47) – pedagang sayuran mengaku harga Bapok masih mahal. Dampaknya disebutkan, selain masih momen tahun baru, juga terdapat cuaca ekstrem yang membuat petani gagal panen.

“Benar Mas, rata-rata semua kebutuhan pokok masih belum turun. Mulai dari kentang, tomat, cabai merah, cabai rawit, bawang merah dan putih, bumbu dapur, masih naik bahkan ada sebagian yang terus naik. Mungkin karena cuaca dan momennya masih tahun baru gitu saja,” katanya.

Disebutkannya, harga cabai yang sebelumnya 22 ribu perkilogramnya kini naik jadi 28 ribu rupiah. Cabai rawit yang sebelumnya 45 ribu rupiah, kini naik jadi 55 ribu rupiah. Kol yang sebelumnya 6 ribu, kini naik jadi 10 ribu rupiah.

Wortel yang sebelumnya 9 ribu per kilogramnya, kini naik jadi 11 ribu rupiah. Tomat yang sebelumnya 9 ribu, kini naik jadi 10 ribu rupiah. Kentang yang sebelumnya 14 ribu, kini naik jadi 18 ribu rupiah. Bawang merah yang sebelumnya 24 ribu rupiah, kini naik jadi 28 ribu rupiah.

Bawang putih yang sebelumnya 19 ribu rupiah, kini naik jadi 22 ribu rupiah perkilogramnya. Heri menjelaskan, dampak dari kenaikan harga tersebut, tak jarang mendapati pembeli yang mengeluh dan selalu mempertanyakan alasan dari kenaikan harga tersebut.

“Kenaikan harga ini sudah sejak 10 harian yang lalu, sebagian bahan pokok terus alami kenaikan signifikan, seperti cabai dan lain sebagainya. Ya dampaknya, pembeli itu mengurangi jumlah pembeliannya. Biasanya beli 3 kilogram gitu, sekarang jadi satu kilo bahkan beli per ons. Banyak yang ngeluh dan bertanya-tanya,” katanya.

Selain Bapok, harga telur dan daging ayam juga tak kunjung turun. Pantauan di pasar tradisional Jombang ini, harga daging ayam masih dipatok 30 hingga 32 ribu rupiah perkilogramnya.

Sementara untuk harga telur di pasar ini, bervariasi. Ada yang masih membanderol 28 ribu rupiah hingga 28.500 per kilogramnya, ada juga yang sudah membanderol 27 ribu per kilogram.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *