Terkini

Masifkan Turots Ulama Nusantara, Disperpusip Pamerkan Manuskrip Naskah Kuno di MAS

348
×

Masifkan Turots Ulama Nusantara, Disperpusip Pamerkan Manuskrip Naskah Kuno di MAS

Sebarkan artikel ini
MAS

Begitu juga dengan karya Syaichona Kholil, dari 32 kitab karya ulama asal Bangkalan tersebut, baru dua yang sudah terdigitalisasi.

“Jadi saat ini kondisinya adalah banyak manuskrip karya ulama Indonesia yang ada di Belanda, Inggris, Timur Tengah maupun Afrika. Sehingga pertemuan hari ini kami harap akan menjadi awalan baru untuk menjadi titik temu karya ulama dunia,” tegasnya.

Sementara menurut Pengasuh Pondok Pesantren Canga’an Bangil Pasuruan Ahmad Kholily Kholil menyampaikan, bahwa agama Islam telah berkembang di Indonesia sejak abad ke-7 Masehi atau abad pertama 1 Hijriyah.

“Islam pertama berkembang ke Nusantara di abad ke 1 Hijriyah melalui perantara arab lewat perdagangan di mana pedagang dari Arab yang bersifat dan dan berakhlak baik, yang kemudian terbentuk komunitas Islam di kawasan Sumatera dan berdirinya Kerajaan Samudera Pasai,” kata Kholily.

Perkembangan Islam yang begitu pesat terdengar para ulama Arab Saudi dan disambut sangat baik. Bahkan ulama Arab dikirim ke Indonesia untuk memasifkan perkembangan Islam di nusantara.

“Saat Islam sudah berkembang pesat di Indonesia, ulama nusantara membangun perhimpunan ulama supaya Islam di nusantara sampai ke seantero dunia. Di aceh ada Syeikh Abdul Rouf Al Sinkili, Syeikh Yusuf dari Makasar, Syeikh Arsyad dari Banjar, Syeikh Abdussomad dari Palembang juga Syeikh Al Nawawi dari Banten atau Syeikh Nawawi Al Bantani. Juga ada dari Bogor dan Minangkabau,” tegasnya.

Tidak hanya ulama di Indonesia yang memiliki semangat menyebarkan Islam. Namun ulama Indonesia yang ada di Arab Saudi pun memiliki semangat untuk menjaga Islam yang toleran dan moderat.

“Maka Ulama Nusantara di Arab Saudi di tahun 1303 hijriyah atau 1930 masehi mendirikan Madrasah Darul Ulum atau yang dikenal dengan Madrasah Sholatiyah,” tandasnya.

Dengan inisiasi itu, maka ulama Indonesia yang ada di Arab Saudi menjadi semakin terpandang. Bahkan, Ulama Indonesia khususnya dari Jawa memiliki andil besar di segala bidang di Arab.

“Di antara mereka ada yang menjadi Ketua MUI ada yang menjadi imam solat, dan tidak terhitung yang menjadi pengajar di Masjidil Haram. Bahkan ada yang membangun yayasan khusus perempuan, ada yang menjadi mothowif dan menjadi penulis. Dari situlah peran Ulama Indonesia semakin pesat untuk peradaban di Hijaz Arab Saudi,” pungkasnya.

>>> Ikuti saluran whatsapp beritabangsa.id
Example 468x60Example 468x60Example 468x60 Example 468x60