Terkini

Masifkan Turots Ulama Nusantara, Disperpusip Pamerkan Manuskrip Naskah Kuno di MAS

348
×

Masifkan Turots Ulama Nusantara, Disperpusip Pamerkan Manuskrip Naskah Kuno di MAS

Sebarkan artikel ini
MAS

Ulama asal Indonesia tersebut seperti Syaikh Nawawi Al-Bantani, Syaikh Yasin Al-Fadani, Syaikh Arsyad Al-Banjari, Syaikhana Muhammad Kholil Bangkalan, Syaikh Mahfud At-Tarmasi dan Hadratus Syaikh Hasyim Asy’ari.

“Untuk itu, hubungan yang luar biasa antara Ulama Indonesia dan Timur Tengah perlu diperkenalkan kembali kepada dunia yang lebih luas,” jelasnya.

Menurutnya, peran para ulama Indonesia dinilai sangat penting. Tidak dalam segi keagamaan saja tetapi juga mencakup bidang-bidang lain seperti sosial, politik dan budaya.

“Bahkan Clifford Geertz dalam bukunya yang berjudul The Religion of Jawa, sendiri menyebut bahwa Ulama atau Kyai sebagai Cultural Broker atau pialang budaya,” ungkapnya.

Sehingga, pengenalan kembali karya-karya ulama Indonesia kepada dunia internasional juga menjadi media untuk menyebarkan ajaran Islam yang tasammuh, tawassuth, dan cinta tanah air.

“Jejak penyebaran dan pengajaran Islam yang moderat, damai dan cinta tanah air ini bisa dilihat dari berbagai manuskrip dan karya beliau yang dipamerkan saat ini,” terangnya.

Jazuli menceritakan, para ulama Indonesia di abad 18 memiliki jaringan yang luar biasa dengan ulama sebelumnya.

Kendati tidak memiliki hubungan langsung antara guru dan murid, tetapi guru mereka di Mekkah dan Madinah termasuk tokoh-tokoh terkemuka.

Dirinya menegaskan, kontribusi ulama Indonesia bahkan sudah dimulai sejak abad ke-14. Sudah banyak kitab-kitab dilahirkan.

Seperti Syeikh Nawawi Al Bantani, memiliki 30 karya kitab turots. Namun yang sudah terdigitalisasi baru enam kitab. Sehingga yang bisa diakses masyarakat baru enam dari 30 kitab.

>>> Ikuti saluran whatsapp beritabangsa.id
Example 468x60Example 468x60Example 468x60 Example 468x60