BERITABANGSA.COM-SURABAYA – Fakultas Keperawatan dan Kebidanan (FKK) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) memberi pelatihan pijat bayi, dan ilmu tentang palliative care, kanker dan diabetes melitus.
Pelatihan dikemas dalam pengabdian masyarakat (Pengmas) di bidang kesehatan. Targetnya berupa peningkatan kesehatan anak dan ilmu palliative care pada kader kesehatan di Kelurahan Wonokromo.
Pengmas ini dibiayai oleh Ditjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi melalui Program Insentif Pemberdayaan Masyarakat Terintegrasi dengan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) berbasis kinerja Indikator Kinerja Utama (IKU).
Dalam Pengmas ini menyasar kader kesehatan untuk dilatih dan dibekali pengetahuan palliative care tentang penyakit kanker dan diabetes militus.
Tujuannya agar kader kesehatan di Kelurahan Wonokromo dapat menangani pasien yang mengalami sakit tersebut.
“Bisa mendukung masyarakat yang sakit, agar lebih semangat meningkatkan kualitas hidup dalam menjalani sakitnya,” ungkap Ketua Tim Pengmas FKK, Fauziyatun Nisa.
Nisa menjelaskan banyak masyarakat yang mengalami sakit terminal sering putus asa dan menyerah dengan penyakitnya.
“Dari sini peran Kader Kesehatan bisa menyemangati para penderita sakit tersebut,” tuturnya.
Selain mendapat pelatihan palliative care, Kader Kesehatan juga mendapatkan pelatihan pijat bayi oleh dosen dan mahasiswa Unusa.
Pelatihan ini menarik minat Kader Kesehatan. Mereka serius memperhatikan sekaligus mempraktikan peragaan yang menggunakan boneka phantom bayi.
“Kami memberikan pelatihan ini agar kader bisa melakukan pemijatan bayi. Tujuannya agar kesehatan bayi dan tumbuh kembangnya lebih baik melalui cara pemijatan yang benar,” ujar Nisa.
