Sekitar pukul 09.00 WIB, dokter dari Puskesmas datang untuk melakukan pemeriksaan dan bayi tersebut dinyatakan sudah meninggal dunia tidak wajar.
Dugaan sementara, bayi berjenis perempuan itu meninggal akibat kelainan jantung. Selanjutnya janazah dibawa ke kamar janazah ke RSUD dr Soetomo Surabaya memakai mobil PMI Kota Surabaya , pasca diperiksa oleh tim INAFIS.
Kemudian pihak Puskesmas melaporkan atas kejadian ini ke Kepolisan Sektor Sukolilo dan diteruskan ke piket indentifikasi Kepolisian Resort Surabaya.
Setelahnya, pemeriksaan menyeluruh anggota keluarga dilakukan, karena balita tersebut dinilai meninggal secara tidak wajar.
Sementara soal susu yang diminum bayi tersebut sebelum meninggal, masih diuji Labfor guna diketahui penyebab kematian
“Kita tunggu hasil Labfor, terkait kandungan di dalam susu formula tersebut,” jelas Kepala Kesatuan Reserse Kriminal Ajun Komisaris Polisi Besar Mirzal Maulana.
Saat ini Maryono (ayah kandung) ditetapkan sebagai tersangka dan sudah ditahan di unit perlindungan perempuan dan anak (PPA) Kepolisian Resort Surabaya.
Dari hasil penelusuran Beritabangsa.com, kata tetangganya mereka tidak tahu pasti keberadaan bayi. Biasanya kalau punya bayi saat pagi akan berjemur, selama 2 bulan di rumah itu tidak terdengar tangis balita.
Warga pernah tahu kalau ada bayi tapi itupun jarang sekali, warga sempat menanyakan si balita ke Maryono tapi dijawab bayi saudara.
“Anak saudara, kami cuma merawatnya,” ujarnya, menirukan Maryono.
Sementara itu, warga sekitar, Slamet, juga mengatakan, keluarga Maryono merupakan warga baru, Mereka baru pindah dari Arif Rahman Hakim, Keputih, Surabaya baru satu tahun lalu.
“Kurang lebih sekitar satu tahun pindahan ke Semolo, menurut informasi pindahan dari Keputih,” ungkapnya, kepada beritabangsa.com.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com
