Kata Khofifah potensi wisata religi yang kuat di Mesir dengan beragam peninggalan peradaban kuno dan peradaban Islam sangat kuat. Apalagi semua Syaikh berkenan dikunjungi sehingga menjadi wisata religi.
“Karena apa ? setiap tahun ada sekitar 160.000 jamaah umroh Jatim yang bisa memperoleh layanan ziarah ke tempat-tempat sejarah peradaban di Mesir. Seperti Imam Syafii, Bibliotheca sebagau perpustakaan pertama dunia, dan Piramid,” tegasnya.
“Jika diizinkan untuk bisa berkunjung sowan pada para syeikh tersebut tentu akan menjadi keistimewaan tersendiri,” imbuhnya.
Hanya saja kendalanya adalah belum adanya penerbangan langsung dari Surabaya ke Mesir dan sebaliknya.
Padahal hal ini sangat penting dan strategis. Sehingga Gubernur Khofifah berharap ke depan bisa diinisiasi direct flight dari Surabaya ke Mesir.
Selain bidang pendidikan, pariwisata, juga dibahas penguatan kerjasama bidang ekonomi perdagangan.
“Kami sudah bicara dengan pengusaha Jawa Timur agar bisa link and match dengan pengusaha di Alexandria, Mesir. Sangat disayangkan jika tidak dimaksimalkan,” imbuh Gubernur Khofifah.
Sementara itu, Duta Besar Mesir untuk Indonesia Ashraf Sulthan menyambut baik penguatan kerjasama Pemprov Jatim dengan Alexandria, Mesir.
Pihaknya berjanji bahwa kunjungan dan penandatangan LoI antara Gubernur Khofifah bersama Gubernur Alexandria akan dikawal Ashraf Sulthan.
“Termasuk kebutuhan penerbangan langsung dari Mesir ke Surabaya. Sebenarnya kami sudah bersurat, namun harapan kami Gubernur Jatim mengutarakan kepada Gubernur Alexandria dan Grand Syaikh agar segera mendapatkan solusi,” tandasnya.
Ashraf Sulthan akan mendukung semaksimal mungkin demi mendukung rencana Gubernur Jatim untuk kerjasama bidang pendidikan, ekonomi, perdagangan dan pariwisata.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com
