Kembangkan Wakultas
Setelah caranya mampu menarik perhatian dan dukungan, Iptu Sartono membuat nama baru dari pertunjukan wayang kulitnya, yakni Wayang Kulit Lalulintas atau disingkat Wakultas. Wakultas dapat dimainkan seorang diri.
Namun saat pertunjukannya dibuat berbagai tokoh. Mulai dari tokoh, pelajar, orang tua, guru, dan polisi.
Wakultas ini terbentuk sejak 2020 lalu dan hanya diperuntukkan dalam menyukseskan program Polri untuk mengedukasi masyarakat maupun pelajar.
“Ada banyak tokoh, jadi saya punya cara tersendiri untuk Wakultas ini. Ya agar anak-anak sudah bisa memahami dengan asyik, aturan lalu-lintas sejak usia dini,” kata dia.
“Selain itu tergantung tema yang diangkat juga, jadi dalam pertunjukan Wayang ini, saya menyesuaikan acara, dan penontonnya siapa gitu saja. Bisa hajatan dan lain sebagainya,” tambahnya.
Ia berharap ke depannya, agar masyarakat terus memahami betul aturan hukum maupun saat berkendara di jalan raya. Alasannya adalah demi keselamatan dan kebersamaan bersama keluarga.
“Harapan saya adalah masyarakat bisa tambah termotivasi untuk saling berhati-hati saat berkendara maupun melakukan aktivitas apapun. Jangan sampai melanggar hukum maupun aturan lalu lintas, sayangi keluarga dan keselamatannya,” tandasnya.
