Terkini

MKEK Sebut Tindakan Dokter RSUD Jombang Sesuai SOP

99
×

MKEK Sebut Tindakan Dokter RSUD Jombang Sesuai SOP

Sebarkan artikel ini

BERITABANGSA.COM-JOMBANG – Anggota majelis kode etik kedokteran (MKEK) M Zulfikar Asad berpendapat tindakan dokter dalam kasus persalinan maut di RSUD Jombang sudah sesuai standart operasional prosedur (SOP).

Dokter dalam penanganan persalinan itu tidak bisa semena-mena mengabulkan permintaan pasien untuk caesar, namun persalinan secara normal. Sehingga tindakan tersebut untuk menyelamatkan nyawa pasien.

“Jadi, apa yang akan dilakukan itu sudah ada di pikiran dokter ini, mereka sudah punya ilmunya. Apalagi dengan kondisi seperti itu, jadi apa yang dilakukan sudah sesuai aturan. Sehingga langkah yang ditempuh, bagaimana menyelamatkan nyawa pasien pada saat itu,” katanya.

Bahkan kata Dewan Pakar PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ini menjelaskan terkait kasus persalinan di RSUD Jombang yang mengakibatkan bayi meninggal dipastikan sudah ditangani di internal.

“Kalau ada persoalan seperti itu, pasti sudah ditindaklanjuti di internal. Karena berita sudah menyebar kemana-mana, maka polisi pun juga turun untuk melakukan pemeriksaan,” beber dokter yang biasa disapa Gus Ufik ini.

Tindaklanjut kasus ini juga diminta segera dijelaskan kepada publik, sekaligus menjadi pelajaran bagi Nakes yang terkesan membedakan pasien BPJS dan pasien umum.

“Jadi pelajaran itu, bagaimana lebih baik kedepannya. Kalau soal tindakan medis, masyarakat perlu memahami betul jika semua tindakan medis pasti ada risikonya. Sementara kalau soal pelayanan, semua harus sama melayani yang baik. Hanya saja, untuk pasien BPJS perbedaannya di prosedural saja,” tuturnya.

Sehingga kini pihaknya berupaya agar laporan hasil pemeriksaan dari Sat Reskrim Polres Jombang, segera dikaji dan hasilnya disampaikan guna menjawab isu yang beredar luas ke masyarakat.

“Jadi untuk kasus ini, masih dalam tahapan ditelaah dan dilakukan kajian mendetail, duduk permasalahannya. Ke depannya mungkin hasilnya akan segera disampaikan pihak kepolisian kepada publik,” pungkasnya.

Menindaklanjuti kasus persalinan di RSUD Jombang, polisi sudah menggandeng Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Jawa Timur.

Berkas hasil pemeriksaan 10 saksi tenaga kesehatan dan saksi suami pasien, sudah di tangan IDI dan IBI. Pihak PB IDI pun telah merespons agar Polisi, IDI serta IBI Jatim segera membuat terang benderang masalah itu ke publik.

“Tentu harapannya sama dengan masyarakat, bagaimana segera ditindaklanjuti dan langsung dijelaskan kepada publik hasilnya. Kan polisi sudah turun, sampai melibatkan IDI dan IBI,” ujar Gus Ufik.

Melihat tahapan proses pemeriksaan polisi hingga melibatkan IDI dan IBI, dinilai sudah benar. Karena, polisi tidak bisa semerta-merta menyampaikan hasil pemeriksaan 11 saksi ke publik.

“Polisi tidak bisa menyampaikan langsung dari hasil pemeriksaan polisi sendiri. Jadi yang dilakukan polisi benar. Hasil pemeriksaannya diberikan kepada 2 organisasi profesi kesehatan ini,” jelas Gus Ufik.

Tentu saja IDI dan IBI Jatim, sebagai organisasi profesi kesehatan sudah menindaklanjuti secara internal.

“Iya, kemarin sudah rapat melalui zoom meeting. Jadi masih proses,” katanya.

Sebelumnya, Roudotul Jannah (29), ibu muda asal Desa Plemahan, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang harus kehilangan anak pertamanya. Lantaran, dia minta persalinan caesar ditolak pihak RSUD Jombang.

Istri dari Yopi Widianto (26) itu dipaksa melahirkan secara normal oleh pihak RSUD Jombang ini. Akibatnya, bayi perempuan yang dilahirkan pasien meninggal dunia saat persalinan.

Sementara Polres Jombang masih mendalami kasusnya. Menggandeng IDI dan IBI Jatim, Polisi sudah memeriksa 11 orang saksi.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com

>>> Ikuti saluran whatsapp beritabangsa.id
Example 468x60Example 468x60Example 468x60 Example 468x60