Daerah

Suroan, Jasa Cuci Pusaka di Jombang Banjir Pesanan, Omzet Per Hari Tembus Jutaan

50
×

Suroan, Jasa Cuci Pusaka di Jombang Banjir Pesanan, Omzet Per Hari Tembus Jutaan

Sebarkan artikel ini

BERITABANGSA.COM-JOMBANG – Menuju tahun baru Islam Muharram atau suroan, jadi berkah tersendiri bagi pemilik usaha jasa pencucian pusaka. Seperti jasa cuci pusaka di Desa Mojotrisno, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang.

Sudahri, pemilik usaha jasa pencucian pusaka ini. Pria berusia 52 tahun ini mengaku kian pelanggannya mengalami kebanjiran. Kata Sudari, hal itu terjadi sejak sebulan menjelang tanggal satu Suro ini.

Scroll untuk melihat berita

Sementara di tahun sebelumnya, peningkatan pemesanan dinilai tak begitu signifikan. Dijelaskannya lantaran selama dua tahun sebelumnya dilanda wabah kerap disapa korona.

“Alhamdulillah, sangat meningkat pemesanan di tahun ini timbang sebelum-sebelumnya. Kalau di tahun sebelumnya mungkin per-hari dapat 5 pesanan saja, tapi Suroan tahun ini mungkin jadi berkah, pemesanan perharinya sempat tembus 25 pemesanan,” ujarnya kepada awak media pada, Jumat (29/7/2022) siang.

Peningkatan pemesanan tak lepas dari omzet yang juga mengalami perubahan. Siapa sangka, hanya bermodalkan barang-barang sederhana, Sudahri mampu meraup omzet jutaan rupiah per harinya.

“Iya, omzet menjelang suroan tahun ini juga mengalami peningkatan. Jadi saya sangat bersyukur banget, kapan hari itu kalau diperkirakan setiap harinya bisa tembus satu juta hingga dua juta rupiah. Karena pemesanannya juga banyak,” jelasnya saat ditemui di tempat usahanya.

Pelanggan yang datang pun tak sekadar warga Jombang saja, disebutkan Sudahri banyak yang datang dari luar daerah Kabupaten maupun Kota. Mulai dari Probolinggo, Sidoarjo, Jember, Banyuwangi, dan lain sebagainya.

“Sudah dari dulu ini kan mas, jadi memang pelanggannya banyak. Dari Jombang sendiri ada, di luar daerah pun banyak,” katanya.

Proses pencucian pusaka Sudahri ini terbilang cukup detil. Untuk proses warangi keris, Sudahri menjelaskan, bahwa keris terlebih dahulu dibersihkan dengan air bersih. Kemudian, keris digosok dengan larutan dari sari jeruk nipis dengan dicampur sabun colek.

Selanjutnya, setelah melalui proses pembersihan keris dengan cara digosok dengan larutan sari jeruk nipis. Kemudian, keris direndam dengan air kelapa dan setelah itu, kembali dibersihkan dengan air bersih. Setelah itu, lanjut Sudahri, keris baru dijemur untuk dikeringkan.

Setelah melalui proses pengeringan dengan cara dijemur, Sudahri menandaskan, baru pada tahap akhir, keris akan diwarangi atau direndam dalam konsentrat cairan khusus yang sudah diracik dari jaman nenek moyang Sudahri.

“Tujuannya agar pamor dan slorok yang terdapat pada bilah pusaka muncul kontras dengan warna bilahnya. Dan juga agar tidak gampang karatan,” jelas Sudahri.

Jasa pencucian pusaka milik Sudahri ini, terbilang cukup murah dan tidak sampai menjebol isi kantong. Harga yang dipatok Sudahri untuk satu pusaka kisaran Rp50-150 ribu, bergantung ukuran pusaka. Bila dihitung rata-rata ongkos satu keris Rp50 ribu, maka sehari saja Sudahri mengantongi Rp2,5 juta.

“Tarifnya macam-macam. Dari Rp50 hingga Rp150 ribu, tergantung ukuran. Ini saja baru datang 52 buah pusaka yang harus segera dicuci,” imbuhnya.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *