Ekonomi dan Bisnis

PJB dan Pemkab Sidoarjo Kerja Sama Ubah Sampah Jadi Bahan Bakar PLTU

46
×

PJB dan Pemkab Sidoarjo Kerja Sama Ubah Sampah Jadi Bahan Bakar PLTU

Sebarkan artikel ini

BERITABANGSA.COM-SIDOARJO- PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) bersama Pemerintah Kabupaten Sidoarjo mengirimkan bahan bakar jumputan padat (BBJP) produksi perdana sebanyak 160 ton untuk bahan bakar cofiring di PLTU Tanjung Awar-awar dan PLTU Paiton. BBJP itu dapat digunakan bahan bakar pengganti batu bakar dalam cofiring sebesar 3%.

Kegiatan itu menjadi bukti nyata PJB semakin serius untuk mewujudkan target bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada 2025 melalui teknologi cofiring pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

Rachmanoe Indarto Direktur Operasi II, PT PJB menyampaikan bahwa sinergi pengelolaan sampah menjadi bahan bakar (waste to fuel) antara PJB dengan Pemkab dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sidoarjo telah diinisiasi sejak awal 2022.

Hal ini membuktikan dengan sinergi antara PJB dan pemerintah daerah mampu mengolah sampah residu menjadi bahan bakar alternatif di PLTU.

“Kami (PT PJB) mendorong tercapainya bauran EBT sebesar 23% di tahun 2025. Salah satu upaya kami adalah pemanfaatan biomassa menjadi bahan bakar cofiring sejak 2017. Terima kasih saya ucapkan kepada Pemkab Sidoarjo atas sinergi yang baik ini. Melalui sinergi ini juga akan dapat mengatasi permasalahan sampah di Sidoarjo,” kata Rachmanoe, Rabu (13/07/2022).

Guna memperoleh pasokan BBJP, PT PJB menjalin kerja sama dengan sejumlah Pemda di antaranya dengan Pemkab Sidoarjo, Pemkab Tuban dan Pemkab Indramayu.

Kerja sama tersebut telah direalisasikan melalui penandatanganan nota kesepakatan bersama DLH Kabupaten Indramayu dan Bupati Tuban pada Kamis (30/6/2022) di 2 lokasi yakni seminar bioenergi pencapaian sustainablity pasokan bahan bakar Cofiring dan pembangkit bioenergi PLN di Bali dan peringatan puncak hari lingkungan hidup di Tuban.

PJB selama ini telah melakukan riset dan pengujian keamanan pemanfaatan BBJP di PLTU, mitigasi risiko telah dipetakan dan selanjutnya akan siap sebagai offtaker BBJP produksi DLH Sidoarjo.

Hal ini sebagai bentuk komitmen PLN Group dalam membantu mengatasi problematika sampah, mendukung lingkungan bersih dan sehat serta mendorong terjemahan konsep waste to fuel into reality.

Secara umum untuk cofiring BBJP 1% di PLTU Tanjung Awar-awar dengan kapasitas 2 x 350 MW dengan konsumsi batubara mencapai 8000 ton/hari akan mampu menyerap sekitar 80 ton/hari.

PJB berharap proses pengolahan sampah menjadi BBJP bisa berjalan baik, sehingga kontinuitas pasokan bisa berjalan lancar dan memberikan solusi dalam energi bersih di masa depan.

Sementara itu Kepala DLH Kabupaten Sidoarjo, Moh Bahrul Amig menyampaikan sesuai dengan Undang-undang nomor 9 tahun 2015, Pemda dapat mengadakan kerja sama yang didasarkan pada pertimbangan efisiensi dan efektivitas pelayanan publik serta saling menguntungkan.

“Saya ingin Sidoarjo menjadi kota pertama yang menuntaskan sampah. Kerja sama dengan PJB yang akan merubah sampah menjadi barang yang memiliki nilai manfaat (menjadi bahan bakar PLTU) akan menjadi salah satu langkah solutif mewujudkan hal tersebut,” ujar Bahrul Amig.

Pengelolaan yang telah dilakukan sejauh ini berupa pemanfaatan kembali sampah, pendaur ulang sampah, pengolahan sampah menjadi bahan baku pakan ternak, kompos, dan dimanfaatkan menjadi sumber energi.

“Dengan upaya itu, PJB bisa mewujudkan dua tujuan, yakni mengelola sampah kota serta menciptakan listrik berbasis energi bersih dan sumber daya domestik untuk mengejar target karbon netral pada 2060,” pungkasnya

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *