Daerah

Panen Melon di Bumi Perkemahan Pramuka Ngrowo Bening

64
×

Panen Melon di Bumi Perkemahan Pramuka Ngrowo Bening

Sebarkan artikel ini

BERITABANGSA.COM-MADIUN- Budidaya golden melon, jambu air, perikanan, dan madu di bumi perkemahan Pramuka Ngrowo Bening Edu Park, Kota Madiun, membanggakan. Selain bumi perkemahan, kawasan ini juga sebagai pusat penelitian, pengembangan, sekaligus uji coba berbagai produk pertanian.

Yang menarik, budidaya golden melon di Ngrowo Bening Edu Park ini istimewa karena melibatkan para pramuka dari berbagai siswa SMP, SMK dan SMA di Kota Madiun. Mulai dari penanaman, pemeliharaan, sampai akses pasar.

Scroll untuk melihat berita

Uniknya, anggota pramuka dari pelajar SMA itu mendapat ilmu budidaya golden melon, hortikultur, perikanan dan ternak tawon madu.

Sabtu (11/6/2022), Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, melakukan panen perdana golden melon ini di Ngrowo Bening Edu Park, Kota Madiun ini.

Sebelum panen, Khofifah, mengikuti pawai Volksweekend rangkaian HUT ke-104 Kota Madiun.

Golden melon di Ngrowo Bening Edu Park ini ditanam dalam greenhouse dengan luas 10×70 meter persegi. Jumlah lubang tanam ada 1.800 titik dimana setiap lubang tanam untuk satu bibit tanaman golden melon. Setiap masa tanam membutuhkan waktu 70 hari, dan dalam setahun bisa 4 kali tanam.

Dalam sekali panen, kurang lebih melon yang dihasilkan sebanyak 1.800 buah dengan berat rata-rata setiap buahnya 1,6 kg. Nantinya, golden melon yang dipanen tersebut akan dibeli langsung oleh Sunpride dengan harga Rp17rb per/kg. Sehingga dalam sekali panen bisa menghasilkan sekitar Rp48 juta.

Khofifah mengatakan, yang tidak kalah penting selain proses budidaya tanaman golden melon ini adalah off taker atau penjamin hasil produksi hortikultura. Hal ini penting agar hasil dari produk hortikultura bisa lebih optimal.

“Dengan adanya off taker ini maka produk hortikultura akan memiliki nilai tambah karena produk yang ditanam adalah merupakan kebutuhan pasar,” katanya.

Untuk itu, ia mengapresiasi Pemkot Madiun yang telah bekerjasama dengan Sunpride dalam mengolah atau menjual hasil panen. Di mana setiap golden melon yang dipanen akan langsung dibeli oleh pihak offtaker.

Sunpride sendiri merupakan bagian dari PT Sewu Segar Nusantara yang berfokus pada distribusi dan pemasaran buah lokal. Seperti pisang cavendish, jambu, nanas, pepaya dan melon.

“Ini sangat bagus sekali karena yang terpenting bukan bagaimana menanamnya saja, tapi juga harus dipikirkan offtaker-nya. Jadi kerjasama yang dilakukan Pemkot Madiun ini bagus sekali, begitu panen hasilnya bisa langsung dipasarkan,” ungkapnya.

“Dengan adanya offtaker ini, para petani juga tidak perlu bersusah payah memikirkan packaging dan pemasarannya. Karena hasil panen bisa langsung masuk pasar. Dan tentunya ini bisa menggerakkan roda perekonomian dari sektor pertanian,” ungkapnya.

Lebih lanjut menurutnya, budidaya melon yang dilakukan di Ngrowo Edu Park ini menjadi contoh bagaimana mengembangkan sektor agrikultur di lahan yang terbatas.

“Jadi ini bisa menjadi contoh bagi masyarakat, bagaimana kita bisa menanam berbagai tanaman holtikultura di lahan yang sempit. Misal kita memiliki pekarangan rumah terbatas, kita bisa menanam cabai atau tomat di situ,” katanya.

“Dengan memanfaatkan lahan yang terbatas untuk ditanami produk hortikultura, tentunya ini juga menguntungkan. Misal kita menanam cabai di pekarangan, ketika harga cabai sedang naik seperti saat ini, kita tidak susah-susah membelinya tinggal petik sendiri di rumah,” katanya.

Sementara itu, Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Kota Madiun yang juga Dirut PDAM Tirta Taman Sari Madiun, Suyoto, mengatakan bahwa budidaya golden melon ini memiliki prospek yang baik.

Dengan dilibatkannya pramuka dalam proses budidaya melon ini maka diharapkan ke depan pramuka tidak hanya pendidikan karakter, namun juga disiapkan masa depan yang lebih produktif.

“Jadi kami harap anak-anak pramuka yang sebagian pelajar SMA ini ketika lulus mereka tahu mau usaha apa. Misal di sektor pertanian, mereka sudah tahu bagaimana cara membudidayakan golden melon misalnya,” katanya.

“Dengan begitu mereka tidak bingung lagi mencari pekerjaan karena mereka sudah tahu bagaimana mengembangkan usaha di sektor pertanian misalnya. Ini juga menjadi keuntungan bagi mereka di sektor ekonomi,” pungkasnya.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google Beritabangsa.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *