BERITABANGSA.COM-JOMBANG- Aksi pungutan liar (Pungli) bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng (Migor) yang dilakukan oleh oknum perangkat Desa Gumulan, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, terekam warga.
Rupanya, aksi pungli yang terhitung dua kali tersebut dilakukan sejak April 2022 lalu. Salah satu warga MZ (25) yang turut jadi korban pungli, menceritakan jejak dan modus yang dilakukan oleh perangkat desa setempat.
“Awal pengambilan bantuan itu kan bulan April lalu. Dapat 600 ribu dan ngambilnya di Koramil Kesamben. Kemudian dibawa pulang, setibanya didatangi oleh perangkat desa itu,” ujarnya kepada awak media pada, Kamis (9/6/2022) siang.
Kedatangan perangkat, oknum perangkat desa meminta uang bantuan yang didapat dengan alasan dibuat untuk pembayaran listrik. Jumlah nominal yang diminta diketahui sebesar Rp100 ribu.
“Ya datang ke rumah, meminta sebagian dana bantuan itu. Yang awal itu 100 ribu, kemudian yang bantuan kedua yang dapatnya 300 ribu pada bulan Mei itu diminta 35 ribu. Alasannya buat listrik gitu,” jelasnya saat ditemui.
Awalnya, pria ini mengaku tak mampu menolak permintaan uang itu. Serupa yang dialami warga lain penerima bansos di desanya.
“Bagaimana ya Mas, kalau ditanya ikhlas atau tidak ya tentu tidak ikhlas. Tapi mau bagaimana lagi, saya kan juga ndak enak, takut,” bebernya dengan wajah berselimut kekhawatiran.
Namun, uang itu akhirnya dikembalikan tanpa alasan yang jelas. Pria ini menjelaskan, minggu kemarin salah satu kepala dusun di Desa Gumulan tiba-tiba mendatangi rumahnya dan menemui istrinya.
Lanjut Ia, menyerahkan uang Rp125 ribu yang telah dia setor beberapa bulan sebelumnya.
“Katanya ndak jadi, terus dibalikin lagi. Tapi itu dilakukan pas sudah ramai-ramai gitu, intinya mungkin pas sudah banyak orang yang tahu,” imbuhnya.
Di tempat berbeda, senada dengan yang disampaikan warga lainnya. Pria berinisial NS warga setempat ini, turut jadi korban pungli perangkat.
NS, juga mengaku didatangi dua kali oleh RW lingkungannya. Baik saat menerima tahap satu maupun tahap dua.
“Didatangi dua kali, tapi dua-duanya saya tolak, saya tidak mau dimintai uang,” tuturnya saat ditemui awak media.
Penolakan tersebut dilakukan karena menurutnya, alasan oleh oknum perangkat tersebut dinilai tidak jelas dan tidak masuk akal.
“Ya saya tolak, soalnya alasannya waktu minta itu katanya mau dibuat pembayaran listrik begitu. Kemudian ada alasan buat pembuatan gapura juga, tapi tetap saya tolak. Meski sempat dikatakan jelek dan ribet gitu. Tapi saya gak peduli,” pungkasnya.
Sekadar diketahui sebelumnya, aksi pungli bantuan pemerintah kembali terjadi di Kabupaten Jombang.
Sedikitnya terdapat 75 orang penerima bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng (Migor) jadi korban pungli oleh oknum perangkat Desa Gumulan, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang.
Dari aksi itu, warga gelar aksi demo pada, Kamis (9/6/2022) siang di halaman kantor desa setempat. Berdasarkan pantauan di lokasi pukul 11.00 WIB, warga mulai berdatangan.
Dengan membawa sejumlah poster berisikan rasa protes, belasan warga ini juga berteriak meminta perangkat desa setempat segera keluar untuk menemui massa.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google Beritabangsa.com